BANDUNG, iNews.id - Ratusan buruh perkebunan teh di Desa Patengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) mengeluhkan upah rendah yang diterimanya kepada Calon Gubernur (Cagub) Jabar Tubagus Hasanuddin. Dampaknya para buruh kesulitan memenuhi kebutuhan hidup seperti mendapatkan tempat tinggal yang laik.
Yati mengatakan, dia hanya mendapatkan upah sesuai upah minimum kabupaten dan kota, yakni Rp1,6 juta per bulan. Menurutnya, upah sebesar itu sulit untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari.
"Rumah saya sering bocor dan dindingnya sudah banyak mengelupas. Kalau bonus itu dari premi, syaratnya hasil teh sehari harus lebih dari 50 kilogram (kg)," kata salah satu buruh teh Yati saat berdialog dengan Kang Hasan di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (25/4/2018).
Jika kelak diberi amanah memimpin Jabar, Kang Hasan bernjanji bakal menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Termasuk soal renovasi rumah. "Rumah bocor atau rusak kami ada program Imah Rempeug. Mudah-mudahan program tersebut bermanfaat," ujar Kang Hasan.
Menanggapi Usup, Kang Hasan menjelaskan, sekarang rata-rata usia pekerja buruh pertanian di atas 40 tahun. Usia paling rendah yakni 37 tahun. "Program Presiden Jokowi mengembangkan desa sangat cocok. Back to basic. Pemuda jangan ke kota, yang tua juga jangan. Mengajarkan yang muda di desa," ucap Kang Hasan.
Mantan wakil ketua Komisi I DPR itu juga berjanji akan memperhatikan pendidikan dan kesehatan warga. Kang Hasan yang berpasangan dengan Anton Charliyan memiliki program Sakola Gratis termasuk pelayanan kesehatan gratis.
Mandor Besar Rancabali I Usup S (49) mengatakan, upah sesuai UMK baru bisa diterima asalkan dalam satu hari mampu menghasilkan 200 kg teh. Jumlah tersebut, kata dia, digarap oleh lima orang yang memiliki tugas berbeda. "Operator satu orang, mistar satu orang, pengangkut satu orang dan pegang mesin dua orang," kata Usup.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
Artikel Terkait