BANDUNG, iNews.id – Aksi demonstrasi masa driver ojek online (ojol) dan mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, berakhir ricuh, Jumat (29/8/2025) siang.
Demo awalnya berlangsung damai dan tertib. Massa menyuarakan protes atas kematian Affan Kurniawan (21), driver ojol yang terlindas barracuda Brimob saat demonstrasi di Jakarta.
Namun, suasana berubah ricuh setelah kelompok berpakaian serba hitam bergabung dalam aksi tersebut. Mereka mulai melempari polisi dengan botol air mineral dan benda keras.
Massa juga melempari gedung DPRD dengan molotov, menyebabkan api berkobar di halaman gedung.
Polisi yang berjaga di depan Gedung DPRD Jabar sempat bertahan, kemudian memukul mundur massa karena situasi semakin tidak terkendali.
Upaya itu tidak berhasil dan demonstran semakin beringas, bahkan melemparkan molotov ke arah gedung dan aparat. Meski hujan deras mengguyur Kota Bandung, aksi tetap berlangsung.
Massa memulai long march sejak pukul 14.00 WIB dari dua titik, yakni Jalan Sulanjana dan Pusdai, lalu bergerak menuju Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar.
Saat ini, massa masih mengepung Gedung DPRD Jabar. Akibat kericuhan tersebut, Jalan Diponegoro di depan Gedung DPRD dan Gedung Sate ditutup total. Kendaraan yang hendak melintas dialihkan ke jalur lain.
Perwakilan ojol Bandung, Gusti, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan aparat. “Saya sebagai masyarakat Indonesia mengutuk keras kepada pihak polisi yang seakan-akan tidak punya hati nurani melindas teman saya, saudara saya. Tolong diusut tuntas semuanya,” ujarnya.
Dia menekankan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas rakyat kecil. “Rakyat sedang berjuang, tolong lihat ke bawah. Kami driver ojol sangat mengutuk keras kejadian ini,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait