Komisioner KPU Jabar Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih, saat menghadiri Acara Sosialisasi Pilgub Jabar yang diselenggarakan KPU bersama Forum Ormas, LSM, serta komunitas Jabar di Gedung Tertutup Taman Budaya Jabar, Kota

BANDUNG, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar) mengajak masyarakat untuk bijak dan bisa memilah setiap informasi yang beredar jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018. Jelang pesta demokrasi, peredaran informasi bohong (hoax) dapat menjadi ancaman pemecah belah persaudaraan. 

Komisioner KPU Jabar Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih mengatakan, peredaran informasi hoax jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pilkada Serentak 2018 berkembang pesat, bersamaan dengan peredaran narkoba dan terorisme. Maraknya informasi bohong itu harus bisa disikapi secara bijak oleh masyarakat Jabar. 

Namun,  kata dia, warga Jabar terkenal dengan identitasnya yang “Someah” (Ramah, Baik Hati). Dengan identitas itu, diharapkan warga tidak termakan dengan informasi bohong yang dapat merusak persaudaraan dan kekeluargaan. 

"Apalagi masyarakat Jawa Barat saat ini menghadapi ancaman hoax, bersamaan dengan terorisme dan narkoba. Sehingga perlu menyikapi segala informasi secara bijak," ujar Nina saat menghadiri Acara Sosialisasi Pilgub Jabar yang diselenggarakan KPU bersama Forum Ormas,  LSM, serta komunitas Jabar di Gedung Tertutup Taman Budaya Jabar,  Kota Bandung, Kamis(15/3/2018).

Pernyataan Nina diamini Wadirintel Polda Jabar, AKBP Sukendar. Menurutnya, polisi akan menindak tegas pembuat dan penyebar hoax. "Dari puluhan isu penganiayaan ulama, yang benar-benar terjadi hanya dua. Sisanya hoax, dan polisi sudah menangani pembuat dan pengedar berita palsu itu," katanya.

Sukendar juga menegaskan komitmen netralitas Polri. Tugas Polri yang dibantu TNI mengamankan masyarakat, terutama saat berlangsung pesta demokrasi, sekaligus mendewaskan masyarakat dalam berdemokrasi.

Dia juga mengingatkan banyaknya ancaman, bukan hanya di Jabar tetapi juga secara global khususnya terkait hoax. "Karena itu Polda Jabar bertekad meningkatkan ketahanan masyarakat, yakni tahan dalam menghadapi isu yang disebar melalui medsos," tegas Sukendar sambil mengingatkan perlunya partisipasi masyarakat dalam menciptakan suasana Jawa Barat yang kondusif.

Sementara itu, seniman dan tokoh Jawa Barat, Acil Bimbo, mengkhawatirkan konflik dan hoax digunakan dalam pilkada. Sebab jika kondisi tersebut terjadi akan merusak karakter dan mental masyarakat.  "Masyarakat kita rapuh dan gampang dipengaruhi. Kita perlu membangun gerakan sosial budaya dengan melibatkan tokoh dan masyarakat pada umumnya, terutama untuk membangun rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap Jawa Barat," katanya.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network