TASIKMALAYA, iNews.id - Korban dugaan penipuan pembuatan buku rekening baru dan kartu ATM di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dari 22 bertambah menjadi 48 orang. Para pelajar dan warga yang menjadi korban melapor ke Polsek Cihideung, Sabtu (8/1/2022).
Beberapa korban ada yang mendapatkan tagihan dari bank dan ada juga rekening korban yang digunakan untuk tindakan kejahatan penipuan. Bahkan korban mengaku membuat rekening baru di empat bank berbeda.
Mita Apriliyanti (18) korban, mengatakan, bukan hanya pelajar yang jadi korban penipuan pembuatan buku rekening baru ini, ada juga orang dewasa, ibu-ibu dan bapak-bapak warga kampung.
Diberitakan sebelumnya, puluhan pelajar diduga menjadi korban penipuan bermodus pembuatan buku rekening baru pada sejumlah bank di Tasikmalaya. Terindikasi, pelaku menggunakan buku rekening korban untuk transaksi game online.
Para korban baru melapor ke Polsek Cihideung, setelah didatangi petugas bank yang menanyakan buku rekening dan ATM yang sudah dibuat, Rabu (5/1/2022). Petugas bank itu menanyakan adanya transaksi mencurigakan dalam rekening.
Menurut para korban, pembuatan buku tabungan tersebut sudah berlangsung sejak bulan Oktober 2020 lalu. Setiap orang diminta untuk membuka rekening baru antara satu bank hingga tiga bank yang berbeda.
Salah seorang korban, Mita Aprilianti (18), warga Kecamatan Kawalu mengaku bersama puluhan remaja lainnya diminta oleh tetangganya berinisial R (35) untuk membuat buku rekening baru bersama ATM.
"Kemudian diberi uang Rp200.000 dan diantar ke bank untuk buat rekening baru. Setelah buku tabungan dan ATM jadi langsung dibawa oleh pelaku. Saya sendiri membuat tiga rekening di bank yang berbeda-beda," kata Mita.
Sementara menurut Dani (18), warga Kecamatan Mangkubumi, pelaku merupakan pendatang yang nikah dengan warga setempat. Dia diajak oleh adik ipar terlapor untuk membuat buku rekening baru dan dikasih uang Rp200.000. "Sama, setelah buku rekening dan ATM jadi langsung dibawa," ujarnya.
Di bagian lain, Kanit Reskrim Polsek Cihideung, Iptu Ruhana Efendi, jumlah korban berdasarkan menurut keterangan korban yang melapor ada 22 orang. "Karena kawatir disalahgunakan, kami masih menyelidiki terkait kasus dugaan penipuan ini," kata Ruhana.
Berdasarkan keterangan para korban, diduga buku renening bank dan ATM para korban tersebut digunakan untuk transaksi judi online.
Editor : Agus Warsudi
kasus penipuan Kasus dugaan penipuan penggelapan dan penipuan Pelaku penipuan modus penipuan korban penipuan pelaku penipuan online Rekening bank Kota Tasikmalaya tasikmalaya
Artikel Terkait