Salah satu jenazah korban miras oplosan di Kabupaten Bandung yang dibawa dari ruang jenazah RSUD Cicalengka. (Foto: iNews/Mujib Prayitno)

BANDUNG, iNews.id - Korban minuman keras oplosan di Kabupaten Bandung terus bertambah. Hingga saat ini, sedikitnya 155 orang telah menjalani perawatan di tiga rumah sakit di Kabupaten Bandung, Selasa (10/4/2018) sore. 79 orang masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi berbeda-beda. Sementara untuk mengembangkan penyelidikan, Polda Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya guna memastikan kesamaan pasokan minuman ginseng yang mematikan tersebut.

Direktur Utama RSUD Cicalengka, Yani Sumpena mengatakan, dalam dua hari terakhir, sebanyak 30 orang telah memasuki ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka. “Terhitung sejak 5 April lalu, RSUD Cicalengka telah menangani 103 korban keracunan minuman dengan 31 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang dirawat di IGD ada 29 orang dan di ruang perawatan ada 19 orang. Jadi total yang kami rawat ada 48 orang. Pasien pulang ada 14, dua dengan perbaikan, dan 12 atas keinginan keluarga pasien,” kata Yani.

Saat ini, kasus ini sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Seiring dengan diterapkan status tersebut, seluruh biaya perawatan dan juga pemakaman para korban akan ditanggung Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung menyebutkan, hingga saat ini, jumlah korban sudah mencapai 155 orang yang ditangani di tiga rumah sakit yaitu RSUD Cicalengka, RSUD Majalaya dan RS AMC sejak 5 April 2018, dengan gejala sakit yang sama. Beberapa pasien terpaksa dirujuk karena keterbatasan ruangan dan fasilitas, di antaranya ke RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Dustira Cimahi.

“Seperti yang disebutkan dari RSUD Cicalengka ada 103 korban, 48 masih dirawat. Dari RS AMC ada 26 pasien, yang meninggal tujuh, Sembilan masih dirawat, yang empat orang dirujuk. Terus di RSUD Majalaya ada 26 pasien, meninggal tiga dan satu sudah pulang. Jadi total hingga siang tadi 155 orang,” kata Ahmad Kustijadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

Sedangkan dari penyelidikan, Kepolisian Daerah Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk  menemukan pelaku pemasok minuman mematikan tersebut. Hal ini dilakukan karena adanya kesamaan kejadian dengan yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir. “Kami akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, apakah mungkin ada koneksi distributor ini dengan kejadian beberapa hari lalu di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kapolda Jawa Barat.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network