GARUT, iNews.id - Jumlah warga yang meninggal dunia akibat wabah difteri di Kabupaten bertambah menjadi sembilan orang dari total kasus positif sebanyak 14 kasus. Satu korban meninggal anak berusia 9 tahun.
"Iya satu (korban meninggal bertambah) dari Cisurupan usia 9 tahun," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Jumat (17/3/2023).
Leli Yuliani menyatakan, Kabupaten Garut telah menetapkan kasus difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB) sampai November 2023 untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal.
Tercatat kasus difteri yang meninggal dunia sebelumnya, delapan orang pada Februari 2023. Saat ini bertambah satu menjadi sembilan orang.
Kondisi pasien difteri yang meninggal dunia, ujar Leli Yuliani, cukup parah karena belum mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai anjuran pemerintah.
Adanya kasus meninggal itu, ujar Leli Yuliani, membuat jajarannya terus meningkatkan upaya imunisasi dengan mengejar sasaran vaksinasi bagi kalangan anak-anak.
"Imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum lengkap status imunisasinya terutama di daerah yang cakupan vaksinasinya di bawah 70 persen," ujar Leli Yuliani.
Sekretaris Dinkes Garut menuturkan, saat ini vaksinasi masih fokus dilakukan di wilayah Kecamatan Pangatikan karena ditemukan banyak kasus difteri di daerah itu.
Selain vaksinasi secara masif, tutur dia, jajarannya juga terus melakukan sosialisasi tentang upaya pencegahan dan penanganan difteri kepada masyarakat di Garut.
Berdasarkan laporan dari Dinkes Garut pasien positif difteri sudah berangsur membaik, ada juga yang sudah dinyatakan sembuh.
Editor : Agus Warsudi
garut kabupaten garut difteri difteri di garut pasien difteri korban difteri wabah difteri vaksinasi difteri wabah penyakit difteri
Artikel Terkait