Dosen Psikologi Unisba Ilmi Hatta (kanan) saat memaparkan penjelasan bersama para alumnus Unisba dengan tema "Menangkal Agresi Cyberwar Melalui Media Digital" saat berdiskusi dalam acara Kongkow Bersama seri 7 di Hotel Sawunggalung, Jumat (26/1/2018)

BANDUNG, iNews.id - Ikatan Alumni Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar pertemuan Kongkow Bareng Series 7 di Kota Bandung, Jumat 26 Januari 2018. Pertemuan para alumni dari berbagai jurusan itu tidak hanya sebagai ajang silaturahmi dan temu kangen. Tetapi, agenda rutin yang sudah berjalan sebanyak tujuh kali pertemuan itu selalu dikemas dalam kegiatan diskusi menarik.

Mengambil tempat di Hotel Sawunggaling, Kota Bandung, pada pertemuan Kongkow Bareng Alumni Unisba kali ini, pihak panitia mengundang dua alumni yang telah sukses dibidangnya masing-masing. Diskusi temu alumni Unisba yang dihadiri puluhan orang dari berbagai jurusan serta mahasiwa itu pun berlangsung menarik.

Dosen Psikologi Unisba yang juga praktisi media, Ilmi Hatta, hadir sebagai pembicara dengan membawa tema "Menangkal Agresi Cyberwar Melalui Media Digital". Tema yang dibawakannya itu sempat menyedot perhatian peserta yang hadir.

Menurut Ilmi, perkembangan dunia teknologi yang berkembang saat ini membuat gaya hidup sosial masyarakat sedikit berubah. Melalui teknologi, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan.

Terutama perubahan bagi pengguna gadget di Indonesia dalam lima tahun terakhir. Saat ini berdasarkan sejumlah penelitian, ada 65 juta masyarakat di Indonesia telah menggunakan gadget. Angka tersebut menjadi urutan ke-5 di dunia terhadap penggunaan gadget.

"Angka ini diprediksi akan terus berubah dan bertambah setiap tahunnya," kata Ilmi. 

Yang menarik, kata dia, dari jumlah pengguna gadget tersebut mayoritas masyarakat di Indonesia masih banyak yang menyukai atau membaca berita bohong (hoax).

"Clicker situs hoax itu lebih banyak dibandingkan situs berita mainstream. Pengguna gadget di Indonesia yang meng-click situs hoax di Indonesia juga berada di urutan ke-5 dunia," ujar Ilmi.

Tema kedua yang diusung pembicara lainnya dalam kesempatan tersebut juga tak kalah menariknya. Hadir sebagai pembicara kedua yakni alumni Unisba Jurusan Pertambangan yang kini menjadi pakar Pakar Intelejen Indonesia, Dynno Chressbon. Dia memaparkan mengenai perkembangan isu politik internasional yang terjadi di Timur Tengah.

Dalam diskusi tersebut Dynno mengangkat tema "Membaca Tiga Skenario Kebijakan Intelijen AS-Israel-Saudi". Menurut dia,  persoalan klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai ibu kota Israel adalah Yerusalem, sudah menjadi kebijakan politik intelijen AS-Israel di Timur Tengah sejak 20 tahun lalu.

"Persoalan ini sebenarnya sudah menjadi bahasan mereka di Timur Tengah sejak 20 tahun lalu. Intelijen mereka bermain di sana," ujar dia.

Bahasan mengenai klaim AS terhadap Ibu Kota Israel dipindah ke Palestina itu sempat menjadi pembicaraan menarik para alumni. Tidak hanya masalah isu politik, tetapi persoalan perang siber yang terjadi di Timur Tengah juga jadi bahasan menarik. 


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network