PURWAKARTA, iNews.id - Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, berpotensi menjadi tempat pelarian dan persembunyian teroris. Bahkan, beberapa tahun lalu sempat dikabarkan ada seorang terduga teroris ditangkap saat bersembunyi di salah satu KJA.
Pengelola Waduk Jatiluhur, menyadari dengan maraknya kasus terorisme, seperti ledakan di Gereja Katedral Makassar dan upaya penerobosan di Mabes Polri, mendorongnya untuk segera berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri. Sebab, Waduk Jatiluhur atau Waduk Ir H Djuanda merupakan objek vital yang harus terjamin keamanannya.
"Dulu sempat ada isu adanya percobaaan sabotase atau peledakan Waduk Jatiluhur. Tapi itu isu, yang sebenarnya terjadi adanya terduga teroris yang bersembunyi di KJA. Jadi, KJA berpotensi menjadi tempat pelarian atau persembunyian," kata Sekretaris Perum PJT II Jatiluhur, Nandang Munandar, Rabu (31/3/2021).
Menurutnya, pemantauan dan pengamanan tetap dilakukan, setidaknya ada tujuh titik yang menjadi prioritas pengamanan. Koordinasi dengan Polairud dalam hal pengamanan di areal perairan serta aparat keamanan lain di darat. Begitu pula pemantauan terhadap KJA akan lebih diintensifkan.
Ke depan, penataan dalam hal ini pengurangan KJA kembali dilakukan. Karena dengan jumlah KJA yang saat ini mencapai 20.000 mengakibatkan titik perairan kurang bagus. Idealnya, KJA yang ada sebanyak 4.000, agar pemantauan lebih maksimal juga kualitas air bisa meningkat.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait