BANDUNG, iNews.id - Sarpan (21), pemuda asal Lebak Banten sempat dua kali gagal seleksi Secata. Namun berkat kegigihan, Sarpan, anak penjual gula aren keliling ini, akhirnya berhasil lolos seleksi Secata PK 2021.
Kini, Sarpan, warga Kampung Cikawah, Desa Sobang, Lebak, Banten itu tengah menempuh Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang II tahun anggaran (TA) 2021.
Selama lima bulan, Sarpan akan digembleng baik fisik maupun mental oleh para pembibing, pelatih, dan guru militer di "kawah candradimuka" Lembah Wayang Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam III/Siliwangi, Kecamatan Pangelangan, Kabupaten Bandung, agar menjadi prajurit TNI AD profesional.
Kepada personel Penerangan Kodam (Pendam) III/Siliwangi, Sarpan mengatakan, dirinya bukan berasal dari keluarga yang belum berhasil (kurang mampu). Sarpan tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah sederhana beratapkan ijuk dan ayah yang bekerja sebagai penjual gula aren keliling.
"Ayah menjajakan dagangan harus rela berkeliling 10 hingga 15 kilometer. Bermula dari keadaan ini, saya berusaha kerja keras untuk mengubah nasib dan mengangkat nama baik kedua orang tua sesuai cita-cita dari kecil menjadi seorang tentara,” kata Sarpan, Jumat (26/11/2021).
Demi keberhasilan meraih cita-cita itu, ujar Sarpan, melalui proses panjang, ada kalanya menemui beban barat. Tapi Sarpan tidak lelah dan tak terpikir sedikit pun untuk menyerah.
“Alhamdulillah, saya sudah di Secata Pangalengan. Siap dididik, dibina, digembleng untuk menjadi prajurit TNI AD. Ibu dan Bapak serta seluruh warga Banten, mohon doanya agar saya dapat menjalani pendidikan dengan baik dan benar,” ujarnya.
Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, menjadi prajurit TNI AD merupakan cita-cita yang banyak diimpikan para pemuda. Hal ini muncur seiring citra TNI hingga saat ini, di mata masyarakat semakin baik.
"Dalam penilaian masyarakat, TNI AD selalu hadir di saat rakyat membutuhkan dan ikut mengatasi kesulitan, sehingga TNI semakin dicintai Rakyat," kata Kepandam Siliwangi di Makorindam III/Siliwangi di Jalan Manado Kota Bandung, Rabu (24/11/2021).
Menurut Kolonel Arie Tri Hedhianto, bukan rahasia umum, banyak lulusan SMA dan lulusan perguruan tinggi berusaha dengan gigih untuk meraih cita-cita mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa dengan menjadi prajurit TNI.
"Menjadi seorang prajurit TNI tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa persyaratan, kesehatan, kemampuan fisik, mental ideologi, psikologi, dan pengetahuan umum harus dipenuhi. Karena animo para pemuda menjadi prajurit TNI tinggi, persaingan pun semakin ketat," ujar Kolonel Arie Tri Hedhianto.
Kapendam mencontohkan, Sarpan, pemuda asal Lebak, Banten. Sarpan telah melalui perjalanan panjang untuk dapat lolos seleksi Secata TNI AD. Untuk persiapan seleksi, dia melakukan latihan lari 48 kilometer (km) hingga melewati tiga kecamatan di Kabupaten Lebak Banten.
Kemudian melakukan check up kesehatan dan belajar psikologi. Kendati demikian tidak menjamin Sarpan sekali tes langsung lulus. Dia baru bisa lulus setelah mengikuti tes yang ketiga kalinya pada 2021.
“Untuk itu, bagi adik-adikku jangan pernah takut untuk bermimpi. Setiap orang berhak memiliki mimpi besar. Namun, pastikan tetap semangat berusaha untuk bisa meraihnya. Untuk menjadi orang sukses tidak bisa diraih secara instan, ada perjuangan dan pengorbanan,” tutur Kapendam.
Editor : Agus Warsudi
pangalengan Taman langit Pangalengan kodam iii siliwangi kodam siliwangi anggota tni ad prajurit tni ad tni ad rekrutmen tni ad kapendam
Artikel Terkait