Dedi Mulyadi berbincang dengan Iran dan istrinya. Iran mengalami musibah tersengat listrik sehingga harus kehilangan tangan kanannya. (FOTO: ISTIMEWA)

PURWAKARTA, iNews.id - Iran, kuli bangunan asal Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta kehilangan tangan kanannya akibat tersangat listrik tegangan tinggi. Peristiwa itu terjadi saat Iran bekerja membangun rumah tetangganya.

Sengatan listrik membuat tangannya hancur. Jaringan otot dan syaraf tangan kanan Iran hancur sehingga dia harus merelakan tangannya diamputasi.

Nasib Iran semakin memilukan karena peristiwa itu bersamaan dengan istrinya yang baru saja melahirkan dan membutuhkan biaya tidak sedikit. Sementara, Iran harus kehilangan tangan yang biasa digunakan untuk bekerja.

Kabar tentang nasib pilu Iran didengar oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi. Kang Dedi menemui kuli bangunan bernama Iran tersebut. 

Di pertemuan itu terlihat kedua tangan Iran mengalami luka sangat serius. Tangan kanan Iran menghitam kaku dan ditutupi oleh perban. Sementara tangan kirinya masih bisa bergerak namun mengalami luka bakar dan bengkak.

“Yang kanan tinggal tulang, harus diamputasi. Kalau yang kiri insya Allah masih bisa sembuh,” kata Iran dalam rilis yang diterima iNews.id.

Iran menceritakan kronologi kejadian tersengat listrik yang dialaminya. Saat itu, dia bekerja merenovasi rumah yang baru saja dibeli di daerah Desa Ciakar, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Pada hari kesepuluh, momen nahas itu tiba. Iran yang sedang memasang baja ringan untuk atap rumah dua lantai tersebut menyentuh kabel beraliran listri tegangan tinggi.

Iran yang memegang baja ringan tersengat listri. “Kemudian saya kesetrum dan jatuh ke bawah. Dirawat di Siloam selama lima hari,” kata Iran.

Saat itu dokter menyebut tangan kanan Iran mengalami luka parah dan tidak bisa lagi berfungsi sehingga disarankan untuk diamputasi. Sementara tangan kirinya masih bisa sembuh. “Waktu itu saya belum siap. Kalau sekarang saya insyaallah siap untuk dipotong,” ujar Iran.

Rupanya di hari itu Iran tengah berbahagia karena baru saja dikarunia seorang anak perempuan yang lahir dari rahim istrinya. Meski begitu dia merasa bingung karena saat ini belum bisa lagi bekerja karena masih cedera.

Saat ini sang istri dan bayi tinggal di rumah kakaknya di Cibogo, Plered. “Seharusnya lahiran bulan Maret tapi pecah ketuban, jadinya Caesar,” tutur dia.

Kang Dedi mengatakan, kejadian yang menimpa Iran bisa menjadi pelajaran bagi semua orang. Sebab pemasangan atap menggunakan baja ringan harus sangat hati-hati dan tidak boleh dekat dengan jalur listrik.

Terkait luka yang dialami oleh Iran, Kang Dedi menyerahkan sepenuhnya pada dokter. Jika memang harus diamputasi maka akan disiapkan tangan palsu.

“Sudah jangan khawatir untuk kebutuhan anaknya, biaya hidup sehari-hari minimal satu bulan ke depan saya yang jamin. Termasuk nanti tangan palsunya saya siapkan,” kata Kang Dedi.

Ke depan, Kang Dedi juga akan mencari solusi agar Iran bisa kembali bekerja dan menafkahi keluarganya. “Sambil sekarang kita pikirkan solusi ke depan mau usaha apa. Misal nanti mau bikin warung, saya akan bantu karena akang berjuang untuk keluarga,” ujar dia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network