Kakek Yaya menceritakan kisah perjalanan hidupnya yang miris, tak diperhatikan keluarga lantaran tidak bisa menafkahi anak dan istri akibat penyakit yang diidapnya. (Foto: iNews.id/Ricky Susan)

CIANJUR, iNews.id - Kisah seorang kakek bernama Yaya Suhendar (64) yang tinggal 8 bulan di emperan masjid cukup menyayat hati dan mengundang perhatian warga serta netizen Cianjur. Selain itu, sudah 4 tahun hidup sendirian dan akhirnya harus tinggal di masjid.

Dia mengaku untuk urusan makan dan minum, Kakek Yaya dibantu DKM Al Ikhlas dan warga sekitar.

Awal mula tinggal sendirian, menurut dia, saat itu menderita rabun mata dan tak bisa lagi mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istrinya dengan berjualan es cingcau di Sukabumi. Yaya semakin tak bisa berbuat banyak ketika penayakit diabetes menghinggapinya.

Merasa tak ada yang memperhatikan lagi, Kakek Yaya terpaksa pergi dari Sukabumi dengan berjalan kaki tertatih-tatih menggunakan tongkat. Masih tanpa tujuan, emperan toko dan masjid menjadi atap tempatnya berlindung selama bepergian.

Dibenaknya, dia selalu berkata ingin pulang ke kampung halamannya di Haurwangi, Kabupaten Cianjur. Namun, ternyata di sana sudah tak ada lagi sanak keluarga yang dikenali.

Dalam perjalanan, Yaya, kerap mendapat perlakuan kasar seperti diusir dari emperan toko karena tokonya mau buka di pagi hari.

Beruntung, saat berada di Masjid Al Ikhlas, dirinya sedikit menemukan kedamaian, karena warga sekitar ramah-ramah. Bahkan, Kakek Yaya merasa betah dan kini tidak terasa delapan bulan sudah tinggal di masjid tersebut.

Sehari-hari, Kakek Yaya tidak diam, dirinya bertugas mengumandangkan azan di Masjid Al Ikhlas di saat waktu salat tiba.

Agar tak terlalu membebani warga soal makan dan minum, Kakek Yaya, rutin berpuasa.

Mendengar cerita dan melihat Kakek Yaya, salah seorang tokoh masyarakat Desa Haurwangi Rd Gusti Hella Anantapria, merasa iba.

Dirinya hampir setiap hari  memberi makan sang kakek. Tak hanya sampai di situ, lantas membelikan alat penanak nasi, kompor gas, dan dispenser untuk keperluan sang kakek sehari-hari.

"Ini bentuk kepedulian saya mewakili warga, tugasnya juga sekarang mulia mengumandangkan azan mengingatkan waktu salat," katanya, Minggu (19/12/2021).

Tokoh yang akrab disapa Om Wewel ini mengatakan, memang sebelumnya berkali-kali Kakek Yaya datang ke rumahnya. Pihaknya sempat mengira kakek tersebut hanya tunawisma yang datang hanya selewat.

Setelah dikroscek kepada warga, dirinya lantas berinisiatif memberi alat masak. Warga pun akan mengusulkan bantuan kepada Desa Haurwangi agar sang kakek mendapat bantuan sosial. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network