BANDUNG, iNews.id - Sejumlah elemen yang mengatasnamakan masyarakat Sunda mendukung dan mendorong Ahmad Heryawan (Aher) serta Yuddy Chrisnandi untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan Presiden 2019, mendatang.
Dukungan terhadap Aher dan Yuddy Chrisnandi itu dilakukan dalam deklarasi "Pesan Politik Ki Sunda untuk Indonesia" yang berlangsung di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Minggu (5/8/2018).
Tokoh Sunda Noery Ispandji Firman mengatakan, munculnya dua figur Sunda yang didorong untuk maju sebagai cawapres dalam ajang Pilpres 2019 telah melewati perenungan panjang para pejuang Ki Sunda di Tatar Jawa Barat.
Menurut dia, Sunda sebagai suku bangsa terbesar kedua di Indonesia telah memberikan andil dan sumbangsih yang besar dalam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini. Namun, apa yang dirasakan masyarakat Sunda masih terasa jauh dari rasa keadilan dan kesetaraan.
Karena itu, kata dia, melalui momentum demokrasi terkait Pilpres 2019 mendorong Ahmad Heryawan dan Yuddy Chrisnandi untuk maju sebagai cawapres 2019. "Warga Sunda siap mendukung dan memilih calin presiden yang memiliki kesungguhan komitmen dan keberpihakan kepada warga Sunda," kata Noery.
Dia menyebutkan, dipilihnya dua cawapres asal Sunda yakni Ahmad Heryawan dan Yuddy Chrisnandi merupakan hasil seleksi para sesepuh Jabar. Aher yang telah menjabat sebagai Gubernur Jabar dua periode dan sejumlah prestasinya dinilai pantas mendampingi Capres 2019 nanti.
"Begitu juga dengan Yuddy yang saat ini menjadi dubes dan perjalanan politiknya di tingkat nasional. Dua tokoh ini sangat representatif untuk didukung dan didorong menjadi cawapres," ujar dia.
Sementara itu, tokoh Sunda lainnya Memet Hamdan mengatakan, pesan politik Ki Sunda dalam mendorong dua tokoh asal Jabar untuk maju sebagai cawapres akan segera disampaikan kepada Capres 2019. Surat rekomendasi dan dukungan tersebut akan dikirimkan sebelum penutupan pendaftaran Capres di KPU.
"Surat deklarasi dukungan akan dikirimkan ke para capres tidak ke parpol. Capres yang akan memilih cawapresnya. Apakah nanti akan berkoordinasi dengan parpol, ya bagaimana capres saja," kata dia.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait