SURABAYA, iNews.id - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily didaulat menyampaikan Visi Misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kepada masyarakat akademis dan pimpinan partai politik anggota koalisi di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022). Tubagus Ace Hasan Syadzily menyatakan, KIB memerjuangkan politik gagasan, bukan identitas sektarian.
Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengawali sambutan pada acara penyampaian visi dan misi KIB oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang selanjutnya akan menjadi visi dan misi calon presiden (capres) KIB pada Pilpres 2024.
Hadir pula dalam acara itu Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Sarmuji, Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig, dan Ketua DPW PPP Jatim Nyai Munjidah Wahab, serta rektor perguruan tinggi.
“Perjalanan bangsa Indonesia segera memasuki momentum kritis. Kesempatan emas untuk bertransformasi menjadi negara maju masih terbuka namun tinggal 10 tahun saja, antara 2025-2035. Ketika penduduk berusia produktif lebih banyak jumlahnya daripada penduduk berusia tidak produktif, Indonesia akan menua dan kehilangan kesempatan menjadi megara maju,” kata Kang Ace.
Kang Ace menyatakan, pertemuan dengan para akademisi dan rektor ini diharapkan akan ada masukan dari masyarakat. Intinya, KIB berkomitmen mengedepankan gagasan, visi, dan misi. KIB bukan semata-mata mencari figur politik tapi lebih dari itu, memperjuangkan politik gagasan.
“Ini baru chapter (halaman) pertama dan ada chapter-chapter berikutnya untuk memaksimalkan aksi, ide, dan gagasan KIB. Terpenting momentum yang hanya terbuka selama 10 tahun ini, perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sejarah membuktikan, hanya negara-negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi yang bisa terus melaju menjadi negara maju,” ujar Kang Ace.
Kang Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI itu menuturkan, bangsa Indonesia harus mampu membangun kembali sistem politik menyatukan dan bebas dari politik identitas sektarian yang memecah belah.
“Dalam situasi ketidakpastian, kita harus memastikan Indonesia dipimpin oleh orang-orang berintegritas, berkemampuan tinggi, sudah teruji, dan terbukti mampu mengelola negara,” tutur Kang Ace.
Untuk mempercepat atau mengakselerasi transformasi ekonomi yang saat ini sudah dimulai dan berjalan, kata Kang Ace, KIB hadir dengan program utama, Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional yang disingkat PATEN. “Dengan PATEN kita bertransformasi dari ekonomi pra-Covid menuju ekonomi baru pasca-Covid,” ucap Kang Ace
Ekonomi baru pasca-Covid, ujar dia, bisa diasumsikan dengan suku bunga tinggi, tantangan geopolitik, pemanfaatan teknologi digital, dan industri 4.0, kepekaan terhadap lingkungan, transisi energi, penguatan jaring pengaman sosial, serta pendidikan berkualitas.
“Kita yakin akselerasi transformiasi ekonomi nasional melalui PATEN akan dapat membawa Indonesia menghindari middle income trap, menjadi negara maju berpendapatan tinggi, mewujudkan cita-cita bangsa, yakni Indonesia sejahtera, yang terdiri dari 3S, yaitu sehat ekonomi, sehat manusia, dan sehat bumi,” terang Kang Ace.
Sementara itu seperti dilansir sejumlah media, Ketua Umum DPP Partai Golka, Airlangga Hartarto pada penyampaian visi dan misi saat launching PATEN pada hari sama mengatakan, KIB bertekad membawa Indonesia yang saat ini berada di negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) menjadi negara maju berpendapatan tinggi (high income country) pada 2035.
Kesempatan menuju ke arah itu, kata Airlangga, sangat terbuka dengan memanfaatkan bonus demografi di mana Indonesia memiliki usia produktif tahun 2025-2035. Transformasi ekonomi, salah satunya akan mendorong ketahanan pangan, energi, fiskal, usaha kecil, dan menengah.
“Kita harus mengakselerasi ekonomi agar mencapai kesejahteraan dari income perkapita 4.000 dolar AS menjadi 12.000 dolar AS,” kata Airlangga disambut tepuk gemuruh kader dari tiga partai tersebut.
Pakar: KIB Sebuah Perjuangan Politik Fundamental
Sementara itu, Prof Dr Airlangga Pribadi dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya mengatakan, kehadiran KIB merupakan sebuah perjuangan politik yang sangat fundamental. Prosesi politik elektoral selama ini telah menghilangkan kekuatan ide dan gagasan.
“Dalam politik elektoral popularitas menjadi yang utama, namun dalam kenyataannya telah melahirkan munculnya politik polarisasi identitas yang sangat memprihatinkan. Kita sambut kehadiran KIB yang mengagendakan gagasan dan ide dalam politik menjadi lebih utama,” kata Prof Airlangga Pribadi.
Pencitraan politik yang dibangun para politisi selama ini, ujar Prof Airlangga, adalah sihir politik. Hanya memperdaya dan memecah belah, juga eksklusif. “Kita perlu tongkat Nabi Musa dalam politik kita ke depan dalam bentuk ide dan gagasan rasional. Momen penyampaian visi dan misi oleh KIB sebagai momen sangat bagus dan perlu disambut,” ujarnya.
Melalui KIB, tutur Prof Airlangga, Indonesia menemukan kembali jalur politik. Republik Indonesia ini dibangun oleh akal budi dan intelektualitas, hikmah kebijaksanaan, serta kerja keras, bukan oleh pencitraan.
“Berbicara koalisi, kita tidak hanya memilih yang berkonstituen besar. Menjelang pemilu 2024, kita mengajak pemimpin yang ingin menjadi presiden, diuji oleh rakyat. Mendorong pemimpin yang layak merupakan matahari kesadaran bagi bangsa Indonesia. Menjadi kiblat bagi politik yang rasional dalam naungan pohon kebijaksanaan yang berkeadilan, dan berwawasan ke depan,” tutur Prof Arilngga Pribadi.
Hal sama disampaikan oleh akademisi dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdul Salam. KIB, kata Surokim, telah memberi ruang dan waktu lebih panjang kepada masyarakat untuk terlibat dalam demokrasi yang sesungguhnya, termasuk memberikan kritikan.
“Politik ‘last minute’ yang selama ini digunakan para elite dijawab oleh KIB dengan sangat baik. Ini tradisi baru bagi demokrasi kita, di mana masyarakat sejak awal diberi kesempatan memberikan catatan juga kritik dan evaluasi terhadap calon pemimpinanya,” kata Surokim.
Konvensi yang baik ini, ujar Surokim, harus terus dilanjutkan. “Jangan lelah untuk membersamai bangsa dan rakyat Indonesia untuk mencapai harapan-harapannya. Tekad melayani untuk seluruh tumpah darah bangsa Indonesia adalah tanggung jawab kita,” ujarnya.
Editor : Agus Warsudi
Koalisi Indonesia Bersatu KIB dpd golkar jabar DPD I Partai Golkar Jabar dpd partai golkar jabar ketua dpd golkar jabar ace hasan syadzily airlangga hartarto Menko Airlangga airlangga pribadi
Artikel Terkait