Forkopimcam Warungkiara dan warga menggelar pertemuan mengenai pemotongan dana rutilahu. (FOTO: Ilham Nugraha)

SUKABUMI, iNews.id - Sebuah video berisi rekaman seorang warga diminta uang Rp500.000 untuk mendapatkan program rehab Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), viral di grup pesan WhatsApp. Aksi pungutan liar (pungli) itu terjadi di Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi

Dalam video tersebut, warga mengatakan, mereka diminta uang Rp500.000 oleh kepala dusun sebagai persyaratan pengajuan rehab rutilahu.

Tindakan ini sangat keterlaluan, warga sasaran rehab rutilahu nota bene dari kalangan tidak mampu, tetapi tetap jadi korban pungli. Padahal untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.

"Kami diminta membayar sebesar Rp500.000 dengan alasan uang tersebut akan disetorkan ke Bandung. Mereka mengklaim ini (uang Rp500.000) diperlukan untuk proses pengajuan rehab rutilahu dari tingkat desa hingga provinsi," kata Rina Rianti (31), warga Kampung Cisepan, Kamis (12/10/2023).

Sementara itu, Kepala Desa Kertamukti Dede Kusnadi memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Dede Kusnadi mengatakan, uang Rp500.000 yang diminta bukan untuk mendapatkan program rehab rutilahu 2023. Namun biaya oprasional lain. 

"Itu bukan dipinta uang, kami itu kebetulan ada program. Ada yang mau memberikan program (rehab) rutilahu 2023. Terkait hal itu kami beberapa kali menggelar pertemuan. Saya menyampaikan ke staf kadus, tolong carikan anggaran sifatnya mau pinjam atau apa pun untuk oprasional," kata Dede Kusnadi. 

Terkait pernyataan uang yang dipungut dari warga, Dede Kusnadi mengklarifikasi, uang Rp500.000 tersebut telah dikembalikan ke warga. 

"Uang sudah dikembalikan semua. Ke kadus Oktober tidak ada uang harus dikembalikan. Karena nanti imej, kami dimasyarakat tidak bagus," ujar dia. 

Di Desa Kertamukti, kata Dede Kusnadi, ada penawaran rehab rutilahu. Pemerintah desa mengajukan 35 rumah untuk direhab. Rencananya program rutilahu itu bakal terealisasi dalam waktu dekat.

"Rencana 40 rutilahu, jadinya 35 unit yang diajukan tetapi ada tambahan dari dinsos 5 unit jadi totalnya 40. Informasinya rehab rutilahu itu dari kementerian," tutur Dede Kusnadi. 

Sementara itu, Kapolsek Warungkiara AKP Nandang Herawan menegaskan video viral rutilahu sudah diklarifikasi bersama unsur Forkopimcam. 

"Untuk pemintaan uang itu betul waktu itu memberi Rp500.000 perorang, tapi itu pun pa kades (Dede Kusnadi) katanya bukan untuk biaya rultilahu tapi untuk konsumsi jika ada pertemuan, rapat. Uang itu ternyata pinjem dan sekarang udah di kembalikan oleh kepala desa kepada orang yang dimintai uang tersebut," ujar Kapolsek Warungkiara AKP Nandang Herawan. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network