BANDUNG, iNews.id - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di lima daerah di Jawa Barat masih tinggi. Lima daerah itu antara lain, Kota Banjar 50,7 persen, Ciamis 41,3 persen, Tasikmalaya 38,6 persen, Cianjur 35,5 persen dan Bandung Barat 31,3 persen.
Namun secara umum di Provinsi Jawa Barat, BOR RS rujukan terus menunjukan penurunan sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dimulai 3 Juli 2021 lalu hingga saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, per 25 Agustus 2021, BOR RS rujukan COVID-19 di Jabar sudah berada di angka 20,95 persen. "BOR Jabar terus turun, per 25 Agustus kemarin sudah 20,95 persen," kata Kadinkes Jabar, Kamis (26/8/2021).
Menurut Nina, selain BOR yang menurun, berdasarkan data per 24 Agustus 2021, angka kasus aktif juga terus menunjukkan penurunan. Selain itu, angka pasien sembuh meningkat signifikan mencapai 91,94 persen.
"Kalau dilihat dari dalam dua bulan terakhir, BOR terus menurun. Data per 24 Agustus memperlihatkan kasus aktif menurun, angka sembuh meningkat dengan tingkat kesembuhan 91,94 persen," ujar Nina.
Kadinkes menuturkan, terkendalinya Covid-19 di Jabar yang ditandai penurunan BOR dan kasus aktif serta meningkatnya angka kesembuhan menjadi bukti bahwa warga Jabar patuh menerapkan PPKM. "Kondisi ini menandakan salah satu bukti keberhasikan kepatuhan masyarakat terhadap PPKM," tutur Kadinkes.
Nina menyatakan, menjelang Gebyar Vaksinasi Covid-19 yang akan dilaksanakan pada 28 Agustus 2021 mendatang, Dinkes Jabar telah berkoordinasi dengan Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jabar terkait penyiapan vaksin.
"Insya Allah untuk Gebyar Vaksin sejumlah fasilitas kesehatan yang ditunjuk sudah siap dan untuk vaksin sedang dioptimalkan," ucap Nina.
Editor : Agus Warsudi
RS rujukan Covid-19 rs rujukan keterisian rumah sakit keterisian tempat tidur Bed occupancy ratio BOR Provinsi Jabar Provinsi Jawa Barat
Artikel Terkait