BANDUNG, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen membentuk ekosistem dan komunitas berkelanjutan. Untuk membentuk ekosistem ini Kemenperin menggandeng jenama atau brand lokal, salah satunya asal Bandung, yang fokus memproduksi pakaian dan alat olahraga.
Saat ini, potensi industri pakaian dan alat olahraga yang terus berkembang, membutuhkan penciptaan ekosistem industri tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia Sandang dan Kerajinan Kemenperin Ni Nyoman Ambareny mengatakan, meningkatnya kesukaan masyarakat pkeada dunia olahraga berdampak terhadap kenaikan permintaan produk pakaian dan alat olahraga di Indonesia.
Ni Nyoman Ambareny mengatakan, penjualan produk, baik melalui e-commerce maupun toko offline, memperlihatkan masyarakat lebih sering membeli pakaian dan peralatan penunjang untuk berolahraga.
"Hal ini secara langsung mendorong permintaan pakaian dan alat olahraga. Industri pakaian olahraga Indonesia mengalami tren seperti athleisure yang merupakan kombinasi antara fashion dan fungsionalitas," kata Nyoman Ambareny dalam Bussines Gathering Ecosystem XYZ sebagai bagian dari pra-kegiatan Indonesia Sport & Wear Exhibition (ISAW) 2023 di Bandung, Jumat (27/10/2023).
Ni Nyoman Ambareny menyatakan, saat ini mulai bermunculan pelaku usaha yang bergelut dalam sektor pakaian olahraga. Seperti, Speed Jersey, Arktiv, Torch, CKS, Dash ID, Footstep, Hia Everywhere, Surfinclo, Elbrusland, Athletica, Noore, atau Tiefci.
Menurut Ni Nyoman Ambareny, ada jenama lokal yang populer di kalangan anak muda mulai membuat produk olahraga di mana sebelumnya mereka bergelut dalam produk casual.
"Melalui pra-kegiatan ISAW 2023, yakni Business Gathering Ecosystem XYZ pada 27-28 Oktober 2023, Kemenperin melakukan sosialiasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), fasilitasi merek, dan insentif restrukturisasi mesin kepada peserta pameran ISAW 2023 yang bertujuan menciptakan daya saing bagi industri pakaian olahraga," tutur Ni Nyoman Ambareny.
Andre Firmansyah, founder Speed Jersey, jenama lokal asal Bandung, mengatakan, ekosistem dan komunitas menjadi penting bagi para produsen pakaian olahraga.
Harapannyan, kata Andre Firmansyah, ekosistem ini bisa berdampak positif bagi para produsen dalam memenuhi kebutuhan produk olahraga yang berkualitas di dalam negeri.
"Kami percaya dengan dimulai dari Bandung serta banyaknya brand lokal pakaian olahraga, kehadiran komunitas akan memperkuat ekosistem," ujar dia.
Selain melakukan pertemuan dengan para produsen pakaian olahraga, Kemenperim pun mengadakan fun run yang menjadi pra-kegiatan Indonesia Sport & Active Wear 2023 pada Sabtu, 28 Oktober.
ISAW juga menggandeng pelaku usaha rintisan (startup) yang fokus dalam ekonomi sirkular, Jubelo. Perusahaan ini fokus dalam mengkonversi sampah non-organik agar bisa mempunyai nilai ekonomi lebih. Jubelo bakal bekerjasama dengan jenama pakaian olahraga lokal sebagai tanggung jawab sustainibility.
Founder Arktiv, yang merupakan jenama pakaian olahraga wanita, Anggina mengatakan, pakaian bukan hanya menjadi produk yang harus estetis atau nyaman saja ketika digunakan masyarakat. Pakaian olahraga juga harus ramah lingkungan sesuai dengan trend fesyen saat ini.
"Ini yang coba kami ikuti, yaitu sustaibility fashion. Cara kami berkomitmen agar pakaian yang diproduksi lebih ramah lingkungan," kata Anggina.
Pra-kegiatan yang diselenggarakan Kemeperin di Kota Bandung diharapkan dapat turut serta membangun ekositem pakaian olahraga, khususnya mensukseskan gelaran Indonesia Sport & Active Wear 2023, di Plaza Kemenperin pada 2-4 November 2023, Jakarta.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait