Temu dialog bersama Kabiro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti, Kadisbudpar Kabupaten Bandung Agus Firman Zein dan perwakilan manajemen Lakeside Glamping. (Foto: iNews.id/Yogi Pasha)

BANDUNG, iNews.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot potensi digital dan nomadic destination tourism di sejumlah wilayah Indonesia. Dukungan Kemenpar terhadap dua sektor wisata itu dilakukan di kawasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan, pemerintah melalui Kemenpar menargetkan akan terus mendorong 100 destinasi digital di sejumlah daerah dan empat wisata nomadic. Tercapainya destinasi baru itu diharapkan juga berdampak terhadap pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) 2019 mendatang.

Guntur menjelaskan, Nomadic Tourism merupakan destinasi wisata glamp camp, home pod, dan caravan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan khususnya pelancong asing. Menurut dia, banyak traveller dunia yang menginginkan pilihan selain menginap di hotel berbintang.

"Fasilitas glamping mulai dikembangkan di sejumlah destinasi unggulan di Tanah Air seperti Bali, Lombok, Belitung, dan Jabar. Salah satunya di Kabupaten Bandung," kata Guntur dalam Temu Dialog bertema “Peningkatan Pemahaman Bidang Pariwisata Bagi Jurnalis  Tahun 2018” bersama 50 pewarta yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) di Restoran Perahu Pinisi, Lakeside Glamping, Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis (2/8/2018).

Menurutnya, konsep destinasi ini menjadi salah satu program terobosan yang dilakukan Kemenpar bersama stakeholder pariwisata. Khususnya dalam memenuhi tuntutan pasar atau permintaan wisatawan. Selain itu juga untuk mengatasi keterbatasan tersedianya amenitas sebagai unsur penting dari 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) di daerah tujuan wisata yang mengandalkan unsur budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade).

Dia melanjutkan, dengan adanya konsep tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik pelancong ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 17 juta wisman dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019.

"Kabupaten Bandung ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi nomadic destination. Bahkan, digital destination tourism juga sudah banyak," ujar Guntur.

Guntur menyebutkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai konsep nomadic tourism memiliki value ekonomi tinggi dan treatmentnya juga relatif mudah sehingga menarik para pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan bisnis tersebut. Terutama jika aksesibilitas dan amenitasnya cepat memberikan keuntungan komersial.

"Kemenpar akan mengembangkan nomadic tourism di empat destinasi prioritas; Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur. Destinasi ini akan menjadi pilot project," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpara) Kabupaten Bandung Agus Firman Zein mengatakan, wilayahnya memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikunjungi traveller. Mulai wisata budaya, seni, alam, sejarah hingga akan hadir wisata halal.

Dia mengakui, salah satu destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi di wilayah Kabupaten Bandung adalah konsep glamping (glamour camping). Konsep ini mulai bermunculan sejak 2016 lalu. Selain itu juga masih banyak destinasi wisata yang mengambil konsep digital destination tourism seperti Tebing Keraton, Situ Cileunca, Kawah Putih, Orchid Forresr, Curug Cinulang, dan banyak lainnya.

"Ini terbukti dengan jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2017 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 2,6 juta orang dari target 22 juta. Apalagi hadirnya Tol Soroja bisa mempermudah akses wisatawan menuju destinasi di kawasan selatan Kabupaten Bandung," kata Agus.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network