CIREBON, iNews.id - Setelah berjibaku melawan kobaran api yang melahap pabrik kasur busa di jalur pantura Cirebon selama sekitar 24 jam, akhirnya, petugas berhasil memadamkan kebakaran itu. Akibat insiden ini, hampir seluruh bangunan pabrik ambruk.
Selain itu juga, mengakibatkan sebanyak 8 kawat konduktor Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLN putus. Terlihat, pihak PLN langsung melakukan langkah perbaikan.
Hampir memakan waktu 24 jam, petugas pemadam kebakaran Kabupaten dan Kota Cirebon berjibaku melakukan pemadaman di area pabrik busa yang terbakar.
Pada pukul 15.45 WIB, api yang membakar bagian gudang bahan kimia sebagai bahan baku pembuatan kasur busa dapat dipadamkan. Kini, petugas hanya melakukan pendinginan pada seluruh bagian yang hangus terbakar.
"Seperti yang kita lihat ini, hampir seratus persen bangunan pabrik busa terbakar. Kami hampir 24 jam berupaya memadamkan api dan pendinginan pada titik bagian yang terbakar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon M Fery Afrudin, Selasa. (28/02/2023).
Saat ditanya penyebab pemadaman sulit dilakukan, M Ferry Afrudin menyatakan, saat datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman, petugas tidak mendapatkan akses masuk ke area pabrik.
"Kesulitan yang kami alami, pada saat awal petugas datang ke lokasi, di area pabrik itu api sudah membesar, sehingga kami mengalami kesulitan untuk masuk ke dalam pabrik," ujar M Ferry Afrudin.
Upaya pemadaman pada pabrik busa tersebut, petugas damkar mengerahkan sebanyak 25 unit kendaraan, baik dari Kabupaten Cirebon maupun Kota Cirebon.
Saat ini, tutur dia, petugas terus melakukan pendinginan. Karena dikhawatirkan api akan kembali menyala, mengingat bahan baku pembuatan busa berasal dari bahan kimia yang mudah terbakar.
"Dari malam hingga sekarang ini, kami kerahkan sebanyak 25 unit kendaraan pemadam kebakaran. Untuk korban jiwa nihil," tutur dia.
Sementara itu, kebakaran pabrik ini juga mengakibatkan sebanyak delapan kawat konduktor saluran udara tegangan tinggi PLN mengalami putus.
Namun, putusnya kawat konduktor SUTT itu tidak mengganggu pasokan listrik ke para pelanggan, karena sudah disuplai listrik dari gardu Kadipaten melalui gardu induk Arjawinangun.
"Ada delapan kawat konduktor SUTT yang putus itu kemungkinan karena besarnya api saat terjadi kebakaran," kata Manager PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cirebon Yahya Supriman.
 
"Tapi aman, tidak ada pemadaman di area kami, karena langsung di suplai listrik dari kadipaten melalui gardu induk Arjawinangun," ujar Yahya Supriman.
Editor : Agus Warsudi
pabrik terbakar kebakaran pabrik jalur pantura cirebon Musibah kebakaran gudang kebakaran kebakaran Kasus kebakaran
Artikel Terkait