KBB Banyak Miliki Cagar Budaya tapi Minim Pegiat dan Komunitas Sejarah 

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kabupaten Bandung barat banyak memiliki cagar budaya atau objek yang perlu ditelusuri catatan sejarahnya. Namun sayangnya, di KBB minim pegiat dan komunitas sejarah.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menilai kehadiran pegiat sejarah sangat dibutuhkan. 

Pamong Budaya Ahli Muda Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya Disparbud KBB Asep Diki mengatakan, di KBB saat ini masih minim pegiat atau komunitas sejarah. 

Padahal hal itu bisa membantu dalam penelusuran literasi sejarah. “Pegiat sejarah itu perannya sangat positif, tapi di KBB masih sedikit. Dulu ada Lembang Haritage tapi sekarang mati suri, padahal itu dapat membantu meningkatan literasi sejarah," kata Asep Diki, Senin (20/2/2023).

Asep Diki menyatakan, keberadaan komunitas dan pegiat sejarah itu bisa membantu Disparbud KBB dalam segi pendataan sumber-sumber tertulis yang dibutuhkan. Termasuk bisa bersama-sama dengan Disparbud ketika melakukan penelaahan sebuah situs sejarah yang belum terungkap. 

Selain itu, ujar dia, Disparbud KBB juga siap memfasilitasi masyarakat KBB yang tertarik menulis sejarah untuk mengikuti pelatihan penulisan sejarah. 

Seperti yang diadakan oleh Kemendikbud Kemenristek yaitu penulisan sejarah non akademis. “Itu bisa kita dorong nantinya, diberi dukungan, karenanya agak susah untuk literasi cagar budaya di KBB,” ujar dia. 

Meski kekurangan sumber tertulis tentang sejarah objek cagar budaya, tutur Asep Diki, Disparbud KBB juga berusaha mengumpulkan dari catatan-catatan petugas Disparbud KBB sebelumnya. Sehingga bisa dipakai untuk meng-update data karena hal itu sangat penting untuk generasi yang baru.

“Kami juga sedang merekap catatan pendahulu agar bisa diupdate datanya. Sebab sekarang baru terdata sebanyak 250 cagar budaya dan OCBD yang akan didaftarkan pada register nasional data pokok kebudayaan, Kemendikbudristek," tutur Asep Diki.

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini