PANGANDARAN, iNews.id - Kasus tabungan siswa SDN 2 Kondangjajar dan SDN 1 Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, berbuntut panjang. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memanggil pihak terkait, pejabat disdik dan kepala sekolah.
Tapi dalam upaya penyelesaian kasus tabungan siswa SD bernilai ratusan juta raib itu, orang tua justru tidak dilibatkan. Para orang tua kecewa tetapi berharap masalah selesai dan uang siswa dikembalikan.
Bupati Pangandaran turun tangan menyelesaikan masalah ini karena telah viral di media sosial (medsos) dan prihatin dengan nasib anak-anak yang tabungannya raib.
"Saya mengundang semua unsur terkait persoalan uang tabungan siswa di sekolah dasar yang tidak kunjung dibagikan tersebut. Seperti yang kita ketahui uang tabungan sejumlah siswa di dua sekolah dasar, SDN 2 Kondangjajar dan SDN 1 Cijulang raib," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Senin (19/6/2023).
Rencananya, pertemuan akan digelar hari ini, mengundang pihak-pihak terkait untuk mendapatkan solusi atas persoalan itu. Namun orang tua siswa kecewa karena tidak dilibatkan atau pun diundang dalam pertemuan tersebut.
Widiansyah, orang tua siswa, merasa kecewa karena tidak dilibatkan dalam pertemuan tersebut. "Kami orang tua siswa tahu akan ada pertemuan tersebut tapi tidak dilibatkan. Saya berharap permasalahan beres dan uang tabungan segera dikembalikan," kata Widiansyah.
Diketahui, uang tabungan milil 17 siswa SDN 2 Kondangjajar 17 raib. Total uang tabungan yang belum dibagikan senilai Rp112.576.000. Sedangkan di SDN 1 Cijulang sekitar Rp600 juta.
Padahal para siswa telah lulus dan uang itu akan digunakan untuk biaya melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Karena itu, orang tua melaporkan kasus itu ke Polres Pangandaran.
Kasus ini sudah tahun berjalan tiga tahun tapi sampai saat ini belum ada penyelesaian. Para orang tua siswa berharap uang tabungan anak mereka segera dikembalikan.
Widiansyah, orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar mengatakan, masalah ini telah dibicarakan dengan pihak sekolah. Dalam tiga kali pertemuan, semua tidak membuahkan hasil.
"Sudah tiga kali dimediasi, tapi hasilnya tidak ada. Pihak sekolah bilang enggak ada uang. Kami bingung harus menagih hak ke mana," kata Widiansyah.
Widiansyah menyatakan, sebanyak 17 siswa SDN 2 Kondangjajar yang belum dikembalikan tabungannya oleh pihak sekolah. Informasi yang diterima orang tua dari sekolah, uang tabungan mereka dipinjam oleh guru yang telah pensiun.
"Total tabungan tabungan siswa senilai Rp112.576.000. Nilai tabungan masing-masing siswa berbeda-beda," ujar Widiansyah.
Tabungan anak Widiansyah, belum dikembalikan pihak sekolah sebesar Rp10.600,000. "Saya sudah datang ke sekolah dan menyakan tabungan anak saya. Mereka bilang uangnya tidak ada. Sudah di Koperasi Tugu Cijulang dan dipinjam oleh oknum guru yang sudah pensiun," tutur dia.
Setiap kali menanyakan uang tabungan, kata Widiansyah, pihak sekolah memberikan jawaban sama. "Akhirnya para orang tua siswa pun bingung harus menagih ke mana. Bahkan ada oknum guru yang menantang kasus ini diviralkan itu kan tidak etis," ucap Widiansyah.
Saat ini, ujar Widiansyah, para orang tua beraharap instansi yang menaungi SDN 2 Kondangjajar turun tangan dan memberikan solusi atas persoalan itu.
Kasatreskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan, sudah menerima laporan polisi dari orang tua siswa SDN 1 Cijulang terkait uang tabungan siswa. Saat ini, penyidik masih menyelidiki kasus itu.
"Pelapor baru satu orang namun ada juga dalam patroli siber kami dapatkan di SD lain yang orang tuanya merasa tertipu sehingga kami buatkan laporan informasi untuk kros cek dan melakukan penyelidikan terhadap perkara tersebut," kata Kasatreskrim Polres Pangandaran.
Sampai saat ini, ujar AKP Luhut Sitour, kasus tabungan siswa bermasalah baru ditemukan terjadi di 2 SDN. Penyidik akan mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab uang tabungan siswa itu tidak dikembalikan.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait