Keluarga berziarah di makam Halimah, korban pembunuhan berantai. (Foto: iNews.id/Wahyu Yuwono)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kematian Halimah, salah satu korban pembunuhan berantai oleh Wowon cs, telah menjadi misteri selama hampir tujuh tahun. Keluarga korban pun yang tinggal di Kampung Saar Mutiara, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menyangka Halimah meninggal karena penyakit biasa.

Teka-teki kepastian kematian Halimah, akhirnya terungkap. Ternyata masih menjadi bagian dari rentetan kasus pembunuhan berantai di Cianjur maupun Bekasi. Adik korban yang sempat curiga terhadap pelaku Wowon, tidak menyangka jika kematian Halimah setragis itu. 

Pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh serta M Dede Solehudin, menjadi terbuka setelah terbongkarnya kasus pembunuhan di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Ketiga tersangka berhasil ditangkap setelah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan serangkaian proses penyelidikan, mulai dari mengumpulkan keterangan saksi dan mengamankan berbagai barang bukti.


Pada kasus di Kota Bekasi, satu keluarga ditemukan meninggal dalam kondisi tergeletak dengan mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan oleh warga pada Kamis (12/1/2023) lalu. Mulanya kematian mereka diduga mengalami keracunan.

Misbah, adik ketujuh dari Haliman mengaku baru tahu sekarang. Dia juga mengaku tak tahu kalau kakaknya termasuk korban dalam pembunuhan berantai. Dia hanya mengetahui korban sakit dengan kondisi perut membesar seperti tumor, juga kencingnya berdarah. 

"Sebelum meninggal saya sempat menengok Halimah, tiba-tiba almarhumah menanyakan Wowon. Tapi saat itu tidak jelas, karena Wowon tidak ada, padahal sempat menjual rumah Rp30 juta. Bahkan sejak kakak saya sakit lalu meninggal hingga dimakam, Wowon tidak pernah datang," kata Misbah.


Dengan terungkapnya kasus pembunuhan berantai ini, keluarga korban berharap persoalan ini segera dituntaskan dan pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kami dari pihak keluarga minta pelaku dihukum mati," ujar dia.

Sementara itu, Kades Cililin, Rismawan, mengaku korban secara admintrasi bukan warganya. Akan tetapi karena kedua orang tuanya asli warganya, jadi dimakamkan di wilayah tersebut.

"Saat mendapat kabar meninggal, adiknya meminta ambulans desa untuk menjemput Halimah di Cianjur. Saya juga kaget kalau Halimah ini ternyata salah satu korban pembunuhan berantai," ujar Kades.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network