BANDUNG, iNews.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian meminta para orang tua lebih memperhatikan volume pipis atau kencing anaknya, terutama balita. Volume pipis ini menjadi cara paling mudah mendeteksi anak terkena gangguan ginjal akut atau tidak.
Kadinkes Kota Bandung mengatakan, mendeteksi gangguan ginjal akut ini sangat sederhana. Gejala utama gangguan ginjal akut adalah, terjadi penurunan frekuensi dan volume urine. Kemudian disertai demam, mual, diare, dan batuk.
"Tantangan tersendiri bagi orang tua karena tidak semua memerhatikan volume dan frekuensi anak BAK (buang air kecil). Kalau bayi kan masih terpantau ya dengan popok. Kalau sudah balita itu agak sulit," kata Kadinkes Kota Bandung.
Kalau sudah menemukan gejala penyakit ginjal akut, ujar Anhar Hadian, para orang tua diimbau langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat. "Prinsipnya lebih cepat lebih baik. Jangan sampai tunggu parah dulu baru dibawa ke IGD (instalasi gawat darurat)," ujar Anhar Hadian.
Masyarakat, tutur Kadinkes Kota Bandung, diimbau tidak perlu panik berlebihan menghadapi kasus ini. "Lalu, sesuai anjuran, hentikan pemakaian obat-obatan berbentuk sirup. Kalau anak memiliki gejala-gejala tadi, segera akses layanan kesehatan terdekat," tuturnya.
Editor : Agus Warsudi
gagal ginjal akut gangguan ginjal Gangguan ginjal akut gangguan ginjal pada anak Gangguan ginjal misterius Ginjal Akut ginjal Dinkes Kota Bandung kencing Pipis
Artikel Terkait