INDRAMAYU, iNews.id - Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (dinkes) Indramayu, sejak Januari hingga Februari 2022, terdapat 32 pasien DBD, dua di antaranya meninggal dunia.
Dua orang pasien DBD yang dikabarkan meninggal dunia terdiri dari satu anak-anak berusia 6 tahun dan satu orang berusia 30 tahun.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dede Setiawan mengatakan, kenaikan kasus DBD biasanya terjadi pada saat musim penghujan tiba, yakni bulan November hingga Desember.
"Jika terjadi musim hujan kemudian menimbulkan genangan air, maka akan memiliki risiko peningkatan DBD. Biasanya dimulai bulan November hingga Desember," kata Dia, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/2/2022).
Dengan kondisi seperti ini, Dede Setiawan menyampaikan, masyarakat harus siap untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan 3M Plus, seperti, Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mengubur barang bekas, plus Hindari gigitan nyamuk, Tidur menggunakan kelambu, dan Menyalakan obat nyamuk.
"Setiap ada kasus kalau memang memenuhi kriteria untuk dilakukan fogging maka kita lakukan, agar dapat memutus mata rantai penyebaran DBD," ujar Dia.
Adapun kriteria fogging yang dimaksud, daerah tersebut sudah terdiagnosa adanya pengidap demam berdarah, atau minimal ada tiga orang pengidap di lingkungan sekitar rumah dalam radius 100 meter.
"Jadi selain Covid-19, masyarakat juga harus waspada dengan penyakit menular lainnya yang juga berbahaya," ucap dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait