BANDUNG, iNews.id - Kabupaten Bekasi diterjang banjir sejak Sabtu (20/2/2021). Bencana itu disebabkan luapan air Sungai Citarum melonjak dari biasanya 800 meter kubik menjadi 1.300 meter kubik pada Sabtu dan Minggu (20-21/2/2020).
Lonajakan luapan air Sungai Citarum tersebut menyebabkan tanggul sungai di Kecamatan Pebayuran dan beberapa titik lain di Kabupaten Bekasi dan Karawang jebol. Air Sungai Citarum merendam ribuan permukiman warga yang berada di bantaran.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, luapan air Sungai Citarum pada Sabtu dan Minggu (20-21/2/2021) luar biasa. "Citarum meluap luar biasa. Kapasitasnya yaitu 800 meter kubik, kemarin sampai 1.300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi, akhirnya menjebol beberapa titik," kata Emil saat meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum di Pebayuran, Bekasi, Selasa (23/2/2021).
Gubernur yang akrab disapa Emil ini memastikan, perbaikan tanggul akan dilakukan sesegera mungkin agar air Sungai Citarum tidak masuk ke permukiman warga.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, ujar Emil, pada Senin (22/2/2021), tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 sentimeter (cm).
"Bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir, baik dari BPBD Kabupaten Bekasi, BPBD Provinsi Jabar, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.
Emil menuturkan, warga yang rumahnya rusak berat dan roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu). "Untuk kedaruratan mudah-mudahan ambil contoh yang surut sehingga dapat dikerjakan titik ini, kita akan perbaiki supaya air tidak mengalir lagi ke titik-titik rumah yang lain," tutur Emil.
"Kita (Pemprov Jabar) ada anggaran rutilahu. Membangun rumah baru nanti kami upayakan bisa dari pemerintah kabupaten maupun provinsi nanti tinggal didata oleh kepala desa," ucapnya.
Diketahui, Pemprov Jabar Jabar menganggarkan Rp560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jabar.
Selain itu, Emil menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Jabar pun terus berjalan. Ada yang sudah 100 persen selesai, ada pula yang masih dalam tahap pembangunan.
"Penyodetan Sungai Cisangkuy sudah 100 persen. Yang tadinya air dari Cisangkuy ke Citarum melewati permukiman dan bikin banjir, hari ini air dari Cisangkuy sudah dibelokan langsung ke Citarum tanpa melewati permukiman. Itu contoh program penanganan banjir yang sudah 100 persen," tuturnya.
Selain Sodetan Cisangkuy, pembangunan bendungan pengendali banjir di beberapa daerah, seperti Bendungan Sadawarna pun sedang berjalan, termasuk penanganan banjir di Kali Bekasi.
"Kali Bekasi ada tiga proyek baru dimulai awal tahun. Upaya penanganan sedang dikerjakan. Ada yang baru dimulai, ada yang sudah 50 persen, ada yang sudah 100 persen," kata Emil.
Editor : Agus Warsudi
karawang banjir karawang banjir karawang mulai surut banjir bekasi banjir di bekasi bekasi kabupaten bekasi sungai citarum sungai citarum meluap gubernur jawa barat ridwan kamil
Artikel Terkait