Calon Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat melanjutkan kampanye di Kabupaten Ciamis bersama tokoh agama dan masyarakat, Sabtu (31/3/2018). (Foto: Istimewa)

CIAMIS, iNews.id - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum menerima curhatan dari sejumlah warga dan guru diniyah, saat melanjutkan kampanye di wilayah Kabupaten Ciamis, Sabtu (31/3/2018). Uu yang berpasangan dengan Ridwan Kamil ini mendapatkan curhatan guru mengenai kesejahteraan dan ruang kelas yang kurang layak. 

“Selama ini, kami guru dinniyah tidak diperhatikan oleh pemerintah. Tidak ada gaji, padahal peran kami sama dengan guru lainnya, yakni mencerdaskan bangsa terutama dalam keimanan dan ketakwaan,” kata Dadang Gowi, salah seorang guru diniyah di Gedung PGRI, Desa Banjarsari, Kabupaten Ciamis,  Sabtu (31/3/2018). 

Dadang meminta jika kelak Kang Uu, sapaan akrab Bupati Tasikmalaya itu, terpilih, dapat memperhatikan kesejahteraan guru diniyah dan fasilitas pendidikan di madrasah. Menurut dia, guru diniyah seharusnya diperlakukan sama dengan guru SD lainnya.

“Jika mereka mendapat tunjangan sertifikasi dan guru honorer mendapat SK dari pemerintah daerah, kenapa guru diniyah sama sekali tidak. Sebagai guru diniyah, kami juga ingin diperlakukan sama seperti guru lainnya,” ujar Dadang. 

Mendengar hal itu, Uu mengaku prihatin dengan kondisi yang dihadapi para guru diniyah di Ciamis. Hal itu berbeda jauh dengan perhatian pemerintah daerah di Kabupaten Tasikmalaya. Di wilayah yang dipimpinnya, sekitar 28 guru diniyah d dibantu honor Rp100.000 per orang. “Memang tidak besar, tapi itu bentuk bantuan dari pemerintah yang bisa terus menerus ditingkatkan,” kata Kang Uu kepada sekitar 200-an warga yang hadir.   

Uu menjelaskan, RINDU (Ridwan Kamil – Uu) akan membuat Perda Pesantren dalam hal meningkatkan kesejahteraan Pendidikan agama. Perda itu mengatur soal keberpihakan pemerintah provinsi yang lebih besar pada dunia Pendidikan dan prasarana pesantren, termasuk mensejahterakan para guru pesantren serta guru mengaji. 

“Jadi, ke depan, pendidikan itu tak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarananya saja, tapi juga akan   memperhatikan kesejahteraan para guru, terutama guru-guru diniyah ini,” ujar Uu.  

Selain itu, masalah lain mengemuka pada pertemuan yang berlangsung 1,5 jam itu. Di antaranya masalah pertanian dan UMKM. Menurut Uu, untuk meningkatkan komoditas pertanian yang harus diperhatian antara lain, pembangunan irigasi, ketersediaan pupuk, meningkatkan  produksi gabah dan  beras, serta membantu pemasaran produk hasil pertanian.  

Menurut Uu, di Tasikmalaya sudah ada Gerbang Desa.  Lewat program ini, pihaknya telah membangun irigasi, embung, resi gudang, leuit (lumbung desa), memperhatikan penyuruh pertanian lapangan, hingga  memberikan ilmu agro bisnis kepada para petani. “Mind set petani diubah tidak hanya  berpikir untuk makan atau menyambung hidup, tapi bertani untuk membeli mobil mercy,” ujarnya.

Sementara untuk mengembangkan UMKM, menurut Kang Uu, para pelaku UMKM harus diberi pelatihan di berbagai bidang. Mulai dari manajemen keuangan, packaging, hingga manajemen pemasaran digital. Jika produknya berkualitas, sebagai pemimpin, maka dia akan membantu menjual produk  mereka keluar Ciamis. 

“Seperti di Tasik, ketika ada produk bagus, saya  berkomunikasi dengan para pengusaha di luar Tasik, seperti di  Tanah Abang, Yogya, Bali untuk dapat membeli produk Tasikmalaya,” ujarnya.

Untuk meningkatkan modal usaha, kata Uu, RINDU memiliki program Kredit Melati (Melawan Rentenir), Kredit Mesra (Mesjid Sejahtera) bekerja sama dengan BPR Daerah untuk menyalurkan modal usahanya. “Saya juga akan terus berkomunikasi dengan Direktur Bank bjb agar UMKM diberikan prioritas dalam mendapatkan kredit modal usaha,” katanya


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network