BANDUNG, iNews.id - Badan Kerja Sama Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) akan terlibat dalam desain proyek pembangunan aerocity di Kawasan Peruntukkan Industri (KPI) Rebana. Selain JICA, ada 20 perusahaan yang akan mengerjakan proyek pembangunan di kawasan itu.
Kepala Badan Pengelola Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan, 20 perusahaan itu mulai membangun proyek mereka tersebar di 13 KPI yang sudah dicanangkan di Rebana. "Sebanyak 20 perusahaan sudah mulai membangun tenan mereka di sana," kata Kepala Badan Pengelola Rebana di sela kegiatan West Java Investment Summit (WJIS).
Bernardus Djonoputro menyatakan, investor sudah mulai masuk karena infrastruktur dasar yang disiapkan di kawasan Rebana sudah ada dan sebagian sudah beroperasi. Apalagi, pemerintah menyiapkan anggaran Rp235 triliun, untuk 80 proyek strategis nasional di Rebana.
Saat ini sekitar 40 persennya sudah terealisasi. Seperti jalan Tol Cisumdawu, Cipali, Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati. Juga ada beberapa waduk yang akan mendukung irigasi dan industri hijau di Rebana seluas 43.000 hektare.
Dia menegaskan industri di kawasan Rebana diprioritaskan pada industri hijau atau renewable energi untuk mencapai net zero emission (NZE) 2060. Dengan demikian maka kawasan Rebana akan menjadi magnet baru bagi investor dunia.
"Jika ingin kompetitif, mendapatkan perhatian industri terbaik dunia, maka Rebana harus memilih industri hijau. Seperti industri baterai, mobil listrik, data centre, modern logistik serta garmen dan tekstil bermesin modern, kombinasi padat karya dan teknologi terkini," tutur dia.
Di KPI Rebana juga sudah dipersiapkan kawasan pendidikan dan pelatihan yang akan mendukung kebutuhan SDM industri terkini. Untuk merancangnya, BP Rebana sudah menggaet JICA untuk membuat masterplan Rebana sebagai kawasan aerocity yang hijau, tanpa polusi.
Sementara itu, perwakilan JICA Indonesia Yasyu Takehiro mengatakan, kawasan Aerocity Rebana tidak berbeda jauh dengan kota industri di Jepang. Rebana akan dirancang sebagai KPI yang mengutamakan keberlanjutan karena akan berkembang semakin besar. "Akan menjadi kawasan besar yang indah, tanpa polusi, sehingga kompetitif di mata investor dunia," kata Yasyu Takehiro.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Ning Wahyu Astutik menambahkan rencana pengembangan Rebana sudan sesuai dengan harapan para pengusaha.
Ning berharap Pemprov Jabar dapat terus menjaga kondusivitas iklim usaha, menjaga industri lokal agar mampu bersaing dalam kompetisi yang ketat dan menyiapkan SDM sesuai kebutuhan industri di Rebana.
Terkait penyiapan SDM, Pemprov Jabar-Pemda Kabupaten Majalengka-Kemendikbudristek telah menandatangani MoU untuk pembangunan Politeknik Kampus 2 Manufaktur di Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.
Kehadiran Politeknik Manufaktur ini akan mencetak SDM di bidang manufaktur yang sesuai dengan peta industri pengembangan Rebana. Pada event WJIS 2023, Kepala BP Rebana membahas khusus pengembangan kampus Politeknik Manufaktur ini.
Editor : Agus Warsudi
kawasan rebana Segitiga Emas Rebana rebana Segitiga Rebana Kabupaten Majalengka jica Provinsi Jawa Barat Provinsi Jabar
Artikel Terkait