SUKABUMI, iNews.id - Kondisi jembatan gantung di atas Sungai Cibugel, Kampung Lingkungsari RT 04/04, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, sangat mengkhawatirkan. Terdapat beberapa kerusakan yang sudah parah hingga bisa membahayakan bagi yang melintas.
Jembatan dengan panjang 60 meter dan lebar 170 centimeter ini, selain menghambat akses aktivitas warga, juga dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan warga setempat.
Founder Yayasan Gerak Sehati, Andri Kurniawan kepada MNC Portal Indonesia mengatakan, jembatan yang menghubungkan empat kedusunan di wilayah desa tersebut, merupakan akses vital warga menuju tempat publik, seperti puskesmas, sekolah, pasar dan area publik lainnya.
"Kita sudah melakukan asessment melalu tim relawan kelapangan, karena kita mendapatkan informasi dari media sosial bahwa ada jembatan di kampung tersebut yang kondisinya sangat mengkhawatirkan. Karena jembatan tersebut digunakan empat kedusunan di wilayah tersebut dan hanya itu akses jembatan yang bisa dilintasi. Iya, kurang lebih ada 7.000 jiwa yang menggunakan jembatan itu," ujar Andri, Kamis (24/2/2022).
Saat melalukan asessment ke lokasi, kata Andri, sampai saat ini Yayasan Gerak Sehati terus berkomunikasi dengan masyarakat dan mereka meminta percepatan untuk pembangunan jembatan tersebut.
"Kami dari Yayasan Sehati masih terus berikhtiar untuk mengajak beberapa mitra kami dan mudah-mudahan juga ada perusahaan yang memiliki dana CSR bisa dialihkan atau ditarik untuk pembangunan jembatan tersebut," ujarnya.
Kini jembatan yang dibangun sekitar pada tahun 1987 silam tersebut, kondisinya sudah lapuk dan banyak badan jembatan yang bolong, karena alas jembatan tersebut menggunakan potongan kayu bekas. Sehingga dinilai tidak layak.
"Iya, kita lihat juga pada pengikat jembatan itu tidak menggunakan sling dan itu hanya diikatkan manual biasa. Bahkan informasi dari tim ada sekitar dua pekan terkahir ada warga yang jatuh ke sungai tersebut dengan motornya. Tapi Alhamdulillah bisa dievakuasi dan diselamatkan," tuturnya.
Pihaknya menambahkan, setelah melakukan asessment ke lokasi jembatan itu, Yayasan Gerak Sehati langsung melakukan koordinasikan dengan pihak kepala desa setempat.
"Kita coba komunikasi terkait kenapa bisa seperti ini. Kemudian saya tanyakan kenapa tidak di-cover oleh biaya pemerintah untuk perawatan dan lain sebagainya. Mereka sudah mengajukan kepada pihak terkait, namun sampai saat ini hanya dikasih biaya perawatan saja. Itu pun dinilai tidak cukup untuk biaya perawatan jembatan itu. Insya Allah, kami targetkan pada Mei nanti jembatan itu akan kita bangun," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait