BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota Bandung segera membangun sejumlah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) untuk menjaga kebersihan mutu air sungai di Bandung.
Terakhir, Pemkot Bandung berhasil membangun IPAL Komunal Sanimas di kawasan Kelurahan Cigending, Kecamatan Kota Bandung senilai Rp425 juta. Anggaran tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) I dan Islamic Development Bank (IDB).
Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, IPAL Komunal Sanimas tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk menjaga kebersihan dan lingkungan mutu air sungai di Kota Bandung. Sebab, IPAL komunal sanimas dapat menampung limbah WC warga sebanyak 120-150 Kepala Keluarga.
"Dengan adanya IPAL Komunal ini, semoga dapat menjadi salah satu solusi bagi warga kawasan Cigending untuk lebih bersih dan asri. Terutama tidak membuang kotoran ke sungai secara langsung," ungkap Oded di Balaikota Bandung, Selasa(30/1/2018).
Oded berharap, ke depannya IPAL Komunal dapat dibangun secara merata di Kota Bandung. Khususnya di kawasan kawasan yang dekat dengan sungai. Sehingga kotoran yang terbuang ke sungai bisa terminimalisir. "IPAL komunal ini salah satu cara mengurangi sampah ke sungai. Insya Allah di Bandung akan dibangun di beberapa titik," ujarnya.
Pemerintah Kota Bandung, kata Oded, akan terus mengupayakan kebutuhan masyarakat baik fasilitas infrastruktur dan non infrastruktur. Untuk kesejahteraan masyarakat memang perlu proses dan prosedur. Sehingga masyarakat memang harus bersabar. "Kita sebagai pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Bandung, dicicil, sedikit demi sedikit. Untuk itu perlu kesabaran," tutur Oded.
Seperti diketahui, pemerintah sedang berupaya untuk menjaga kebersihan mutu air Sungai Citarum dari pencemaran limbah. Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang diharapkan dapat menekan angka pencemaran lingkungan di sepanjang anak sungai.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait