CIMAHI, News.id - Sebanyak empat pesantren di Kota Cimahi menjadi tempat penularan Covid-19. Sejumlah santrinya pun sempat terkonfirmasi positif yang diduga tertular saat pulang ke rumah. Akhirnya pesantren menjadi salah satu klaster Covid-19 di kota itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan, berkaca dari hal tersebut pihaknya mengajak para ulama dan umaro di Kota Cimahi untuk bersama-sama menangani pandemi Covid-19 dengan pengetatan protokol Kesehatan (prokes).
"Para kyai dimohon agar terus menerus mengingatkan protokol kesehatan kepada santrinya. Maksudnya agar Covid-19 tidak masuk dan menular di lingkungan mereka," ucapnya usai menghadiri acara Forum Ulama Umaro Tingkat Kota Cimahi, Rabu (9/12/2020).
Dia menyebutkan, per hari ini total sudah 1.309 warga Kota Cimahi yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu bertambah 28 kasus jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Itu menandakan jika setiap harinya selalu muncul kasus baru di Cimahi.
Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 451 terkonfirmasi positif aktif bertambah 20 orang dari sebelumnya. Angka kematian bertambah 2 orang, sehingga totalnya menjadi 36 orang. Sementara jumlah kesembuhan hanya bertambah 6 orang dan totalnya mencapai 822 orang.
Menurut dia, munculnya Covid-19 di pesantren bermula ketika santri pulang ke rumahnya. Sebab mereka tidak tahu kondisinya seperti apa dan ketika kembali ke pesantren tanpa sadar membawa bekal (virus). Kondisi tersebut sudah disampaikan ke para ulama dan umaro di Kota Cimahi.
"Ulama umaro dan Pemkot Cimahi harus bersinergi. Terus berikhtiar dan berdoa, serta tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait