Infografis Jabar akan bangun pabrik pengemasan minyak goreng. (Grafis: Masyhudi)

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jawa Barat berupaya membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng (migor) murah. Untuk mendukung upaya tersebut, Pemprov Jabar bakal membangun pabrik pengemasan minyak goreng.

Pemprov Jabar akan memasok minyak goreng hingga 1 juta liter yang dapat dipesan melalui aplikasi khusus. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, meski tidak memiliki kewenangan khusus dalam urusan minyak goreng, namun Pemprov Jabar mencari cara untuk menolong masyarakat mendapatkan komoditas penting tersebut.

Aplikasi khusus minyak goreng ini, kata Gubernur Jabar, ditujukan bagi warga menengah ke bawah di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau distribusi dan operasi pasar.

Minyak goreng yang dipesan pun dipastikan harganya murah dan terjangkau. "Ini cara negara hadir untuk memotong mata rantai minyak goreng," kata Ridwan Kamil dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022). 

Namun, ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, aplikasi ini tidak bisa langsung diakses oleh masyarakat, melainkan oleh ketua rukun warga (RW). Teknisnya, pihak RW mendata warga yang membutuhkan minyak goreng kemudian memesan via aplikasi.

"Nanti kontrolnya RW. Jadi tidak boleh pribadi-pribadi. RW nanti yang tahu mana warga yang membutuhkan. Sehingga menengah ke atas dia ambil premium, menengah ke bawah itu yang kami lindungi melalui sistem distribusi yang baru," ujar Kang Emil.

Kang Emil memastikan sistem distribusi via aplikasi ini hanya diberlakukan saat krisis minyak goreng terjadi seperti saat ini. Layanan tersebut dihentikan saat ketersediaan dan harga minyak goreng sudah normal.

"Karena negara tidak berjualan pada rakyatnya secara permanen. Seperti saat COVID-19 ada telemedicine, rakyat harusnya ke apotek tapi karena krisis, waktunya mepet, negara hadir. Kalau sudah normal telemedicine dihentikan," tutur Gubernur Jabar.

Kang Emil itu mengatakan, Pemprov Jabar menyiapkan pasokan minyak goreng sebanyak 1 juta liter untuk memenuhi pemesanan via aplikasi tersebut. Jumlah stok minyak goreng murah tersebut diupayakan bertambah jika pasokan sudah terserap maksimal.

"Misinya adalah bukan berjualan, tapi menolong masyarakat yang paling terdampak dalam transisi pemulihan ekonomi yakni masyarakat bawah," ucap Kang Emil. 

Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan, pihaknya tengah memroses rencana kerja sama dengan BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya untuk membangun pabrik pengemasan minyak goreng.

Menurut Kurnia Fajar, kerja sama ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang korporasi untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng murah komersil bagi warga Jabar.

"Kapasitas pabrik kemasan ini besar, jadi bisa memenuhi target 1 juta liter minyak goreng yang sudah disampaikan Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya," kata Dirut PT Agro Jabar. 

Kongsi dengan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu menurutnya dimungkinkan dengan membentuk perusahaan patungan atau kerja sama operasi (KSO). Pabrik pengemasan akan berdiri di Pusat Distribusi Pangan Jabar di Purwakarta. 

"Kerja sama ini didasari komitmen jangka panjang kedua daerah untuk mengatasi persoalan minyak goreng yang kemarin sempat langka dan harganya mengalami lonjakan," ujarnya.

Kurnia Fajar menuturkan, pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng dilatarbelakangi kondisi dimana pembelian minyak goreng komersil dari produsen dalam jumlah besar berhadapan dengan persoalan ketersediaan kemasan.

"Kapasitas pengemasan oleh produsen sudah penuh dan tinggi. Jadi, kalau Agro Jabar hendak menjual minyak goreng komersil ke masyarakat harus menyiapkan pengemasannya. Persoalan ini bisa teratasi jika kita sudah membangun pabrik pengemasan sendiri karena produsen sudah siap memasok berapapun," tutur Kurnia. 

Seiring dengan proses pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng, lanjut Kurnia, Agro Jabar dalam waktu dekat akan memulai penjualan minyak goreng komersil kemasan pada masyarakat menengah ke bawah yang dikoordinir Ketua RW melalui aplikasi.

"Harga minyak goreng kemasan komersil ini di bawah harga minyak goreng kemasan yang ada di pasaran. Tidak terlalu murah, tapi masih lebih murah dibanding yang lain. Aplikasinya tengah disiapkan sesuai permintaan Pak Gubernur," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, pihaknya dengan PT Agro Jabar terus mematangkan rencana pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng tersebut. 

"Pembangunan pabrik pengemasan minyak goreng ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan di kedua wilayah," kata Dirut BUMN PT Food Station Tjipinang Jaya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network