BANDUNG, iNews.id - Pusat Rekayasa Katalisis (PRK) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berhasil mengembangkan teknologi katalis mengubah minyak sawit menjadi bensin. Demonstrasi produk dengan nama Bensa atau bensin sawit ini dilaksanakan pada Selasa 11 Januari 2022 di Workshop PT Pura Engineering, Kudus, Jawa Tengah.
Saat demonstrasi tersebut dilakukan juga uji coba Bensa terhadap motor dan mobil, hasilnya Bensa dapat bekerja baik sebagai bahan bakar kendaraan. ITB dan beberapa pihak yang bekerja sama juga membangun unit percontohan produksi bensin biohidrokarbon dengan bahan baku minyak kelapa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan dengan skala 6-7 ton per jam.
Unit demo ini mengonversi minyak sawit industrial (industrial vegetable oil, IVO) menjadi bensin sawit melalui proses perengkahan yang dikembangkan oleh Pusat Rekayasa Katalisis ITB (PRK ITB), Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalis ITB (LTRKK ITB), Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi (TBE) yang dipimpin oleh Prof Dr Subagjo.
Proses konversi IVO menjadi Bensa dilaksanakan dalam reaktor, menggunakan katalis berbasis zeolit yang juga dikembangkan oleh PRK ITB dan LTRKK ITB.
Kelahiran Bensa dilatarbelakangi fakta Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia yang saat ini memproduksi 49 juta ton CPO/tahun. Saat yang sama, Indonesia adalah negara pengimpor bahan bakar bensin terbesar kedua di dunia, sangat berkepentingan untuk mengembangkan teknologi produksi Bensa.
Karena itu, ITB bekerja sama dengan PT Energy Management Indonesia sedang melakukan perancangan konseptual pabrik bensin sawit berkapasitas 50.000 ton per tahun. Unit produksi Bensa ini dapat dikembangkan sebagai unit produksi yang dapat dibangun secara mandiri di sentra-sentra sawit tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
“Berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo, kita harus mengolah CPO terlebih dulu sebelum diekspor karena produksinya banyak. Karena itu, kami mencoba mengolah CPO menjadi IVO,” kata Dr Ir Melia Laniwati Gunawan MS dari KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis-FTI, anggota tim Katalis Merah Putih kepada Humas ITB, Kamis (13/1/2022).
Malie Laniwati Gunawan MS menyatakan, IVO dipakai sebagai bahan baku untuk membuat Bensa di unit percontohan produksi bensa. Konversi IVO menjadi bensin maka membutuhkan katalisator. Sehingga perlu reaktor yang memproduksi katalis.
“Dengan dana dari BPDPKS kita juga membuat set unit reaktor untuk memproduksi katalisnya. Pabrik Katalis dengan skala 40-50 kg per batch ditempatkan di Kampus ITB Ganesa ,” ujarnya.
Formula dan prosedur pembuatan katalis, tutur dia, merupakan hasil penelitian Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung. Bensa memiliki nilai Research Octane Number, RON 105-112, artinya sangat tinggi. Maka, produknya bisa dicampur dengan nafta yang dihasilkan dari minyak fosil.
“Nafta punya bilangan oktan 70-80. Sehingga apabila dicampur dengan perbandingan tertentu kita bisa dapat Bensa dengan RON 93, itu yang kita demokan di Workshop,” tutur Dr Melia.
Atas keberhasilan demo dan uji coba Bensa tersebut, ke depannya akan dilakukan optimasi kapasitas produksi dan reaktornya, kemudian pihaknya akan membuat detail engineering design (DED). Setelah itu, maka sudah bisa membuat unit produksi dengan skala besar dengan katalis yang diproduksi ITB.
“Kami berharap unit produksi ini bisa ditempatkan di perkebunan kelapa sawit para petani, sehingga kebutuhan bensin mereka bisa menggunakan bensa. Dengan cara seperti ini, maka akan meringankan pemerintah (Pertamina) untuk memasok bahan bakar sampai ke pelosok,” ucapnya.
“Pemerintah selama ini impor minyak mentah dan juga mengimpor bahan bakar yang sudah jadi. Harapannya apabila kita bisa mengubah sawit menjadi bensa, impor tersebut akan berkurang,” ujar Dr Melia.
Pengembangan Bensa ini dapat berhasil atas kerja sama berbagai pihak di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Pusat Rekayasa Katalisis, Institut Teknologi Bandung, Lab Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis Program studi Teknik Kimia serta Program studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi-FTI-ITB, PT Pura Barutama, PT Kemurgi Indonesia, Masyarakat Biohidrokarbon Indonesia (MBI), dan PT Energy Management Indonesia.
Editor : Agus Warsudi
itb itb bandung Guru Besar ITB pakar itb mahasiswa itb bensin bensin mobil mobil bensin bahan bakar bahan bakar minyak
Artikel Terkait