Calon Gubernur Jabar TB Hasanuddin bersama ratusan petani manggis di Kabupaten Purwakarta, Rabu (9/5/2018). (Foto: Istimewa)

PURWAKARTA, iNews.id - Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 2, TB Hasanuddin menawarkan pada para petani manggis di Kabupaten Purwakarta untuk memperluas pemasaran melalui jalur ekspor yang stabil. Usulan itu diungkapkan Kang Hasan, sapaan akrabnya, saat berdialog bersama petani manggis di Kabupaten Purwakarta, Rabu (9/5/2018).

Dalam kesempatan itu Kang Hasan duduk beralaskan tikar bersama 200 petani manggis untuk mendengar aspirasi yang disampaikan. Salah satunya adalah terkait perluasan pemasaran komoditas Manggis, melalui ekspor.

Salah satu petani manggis asal Desa Parakan Garokgek, Cece menyampaikan, ekspor manggis sebenarnya sudah dilakukan. Namun seringkali ekspor ditutup tanpa sebab yang jelas. Hal tersebut mengakibatkan ketidakstabilan harga manggis dan merugikan para petani.

"Ekspornya masih belum pasti, kadang ditutup. Akhirnya harga manggisnya dijual murah, bahkan kadang dibuang karena busuk," katanya kepada Kang Hasan, di Desa Parakan Garokgek, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Rabu (9/5/2018).

Cece menambahkan, buah manggis sebenarnya bisa diolah menjadi panganan lain seperti manisan. Namun karena ketiadaan modal, para petani hanya bisa pasrah dengan harga jual manggis yang rendah.

Pria paruh baya itu berharap, kehadiran Kang Hasan di tengah petani manggis, mampu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. "Dari harga manggis Rp5.000 per kilogram, kalau ekspor ditutup, bisa jadi Rp2.000 per kilogram. Akhirnya petani merugi. Kami berharap melalui Kang Hasan itu tidak terjadi lagi," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kang Hasan meyakinkan para petani manggis, untuk menjaga kestabilan ekspor dan mempermudah aksesnya. Caranya dengan menjadikan pemerintah sebagai investor.

Purnawirawan jendral bintang dua itu juga akan mengoptimalkan peran koperasi untuk membantu permodalan bagi petani dalam mengembangkan usaha pengolahan manggis. Sehingga, lanjut Kang Hasan, para petani mempunyai pegangan, selain mengandalkan ekspor manggis.

"Harus ada koperasi, dan investor dari dalam negeri yakni pemerintah kemudian diekspor,
Selalu ada jalan untuk bisa mengangkat harkat, derajat dan kesejahteraan petani," kata Kang Hasan.

Selain itu, Kang Hasan juga menyiapkan program khusus untuk para petani yakni Jabar Seubeuh. Mantan Anggota Komisi Satu DPR RI itu menjelaskan, Jabar Seubeuh akan menyediakan program modal untuk petani tanpa agunan, melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau Kelompok Tani. Selain itu, para petani akan diberi pelatihan usaha kelompok tani, agar bisa membuat produk turunan dari hasil taninya.

"Jadi melalui pelatihan tersebut, etani tidak khawatir manggisnya mau diapakan, kita olah lagi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis," ujarnya.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network