Warga menunjukkan rumahnya yang rusak parah setelah tanggul penahan Sungai Citepus ambruk tergerus arus air. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Peristiwa tembok rumah ambruk di Jalan Cibadak, Gang Citepus RT 09/03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astananyaar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu (23/12/2020), mencuri perhatian masyarakat. Video amatir yang merekam detik-detik tembok rumah roboh itu viral di media sosial.

Tak lama setelah peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, personel Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Beruntung peristiwa tersebut tak menimbulkan korban, baik luka maupun jiwa. Namun, tiga rumah rusak, dua di antaranya rusak parah. Bahkan satu rumah tak bisa ditinggali. Tiga keluarga yang tinggal di rumah itu terpaksa mengungsi.

Berikut laporan lengkap hasil kaji cepat atau assesment Diskar PB Kota Bandung terkait peristiwa tersebut. Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, hasil kaji cepat yang dilakukan pada Rabu 23 Desember 2020 pukul 21.50 WIB.

Bencana alam terjadi di Jalan Cibadak, Gang Citepus RT 09/03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/12/2020) pada Rabu 23 Desember 2020 Pukul 17.00 WIB.

Fakta yang ditemukan, tanggul Sungai Citepus runtuh akibat tergerus arus air yang sangat deras. Air Sungai Citepus meluap setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang pada pukul 16.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB. 

Tidak berselang lama dari hujan reda, Sungai Citepus yang tepat berada di belakang rumah Jajang Suharta, Habib Saepuloh, dan Ahmad Sapei, meluap dengan arus air deras, menggerus tanggul penahan bangunan rumah.

Dampaknya, tembok penahan tiga rumah setinggi 6 meter dengan lebar 15 meter roboh. Rumah milik Jajang Suharta dihuni lima jiwa, bangunan rumah permanen dua lantai roboh karena tembok penahan di bawah rumahnya tergerus air.

Rumah permanen tiga lantai milik Habib Saepuloh dihuni tujuh jiwa, rusak di bagian bagian dapur, kamar lantai 2, dan jemuran. Sedangkan rumah milik Ahmad Sapei rusak di bagian dapur.

Kondisi saat ini, tiga rumah roboh. Material robohan bangunan menumpuk di badan Sungai Citepus. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang bisa berpotensi terjadi kembali bangunan roboh. 

Apabila Sungai Citepus banjir kembali, bisa berpotensi menggerus sisa tanah penahan sisa bangunan. Tindakan yang perlu segera dilakukan, membuat bronjong sementara.

Kerugian yang diderita Jajang Suharta dengan luas bangunan terdampak 18 meter persegi Rp50.000.000, Habib Saepuloh dengan luas bangunan terdampak 18 meter persegi Rp50.000.000, dan Ahmad Sapei dengan bangunan rumah semi permanen, luas terdampak bagian dapur 9 meter persegi Rp20.000.000.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial meninjau lokasi tiga rumah ambruk akibat tergerus arus Sungai Citepus di Jalan Cibadak, Gang Citepus RT 09/03, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/12/2020). Di lokasi, Oded berjanji Pemkot Bandung segera membangun toilet komunal di lokasi tersebut.

Selain itu, Pemkot Bandung akan merelokasi rumah warga yang rusak parah dan tak dapat ditinggali ke lokasi aman. Sedangkan rumah rusak ringan akan dilakukan perbaikan.

"Nanti (rumah) mereka enggak dipakai lagi. Nanti (lahan rumah yang rusak parah) akan dimanfaaatkan menjadi toilet komunal," kata Wali Kota Bandung lokasi bencana, Jumat (25/12/2020). 

Menurut Oded, total empat kamar atau ruangan di empat rumah yang terdampak. "Tetapi alhamdulilah tidak ada korban jiwa. Karena sebelumnya sudah diperingatkan oleh aparat setempat, sehingga warga sudah waspada," kata Oded.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network