Darel Gaisan Rafasa, bocah 3 tahun yang hilang misterius di Kalijati, Subang. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Kemal, sopir travel yang mengantar keluarga Darel Gaisan Rafasa, mudik ke Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, memberikan kesaksian. Dia mengungkap dua fakta penting terkait bocah 3 tahun Darel Gaisan Rafasa hilang misterius 12 hari lalu.

Kesaksian Kemal disampaikan kepada Dedi Mulyadi yang menghubunginya melalui sambungan telepon, Sabtu (6/5/2023).

Dedi Mulyadi terus berupaya untuk menguak misteri hilangnya Darel di depan rumah keluarganya pada pada Senin 24 Maret 2023 lalu.

Dalam percakapan vial telepon, Kemal mengatakan, berangkat mengantarkan rombongan keluarga Haerudin dan Kurniasih ke Subang pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB. 

Dalam rombongan tersebut ikut pula anak-anak dan mertua keluarga tersebut. “Sampai Kalijati, barang turun duluan. Kemudian penumpang. Setelah turun semua, saya parkir (mobil) di tetangga,” kata Kemal kepada Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi.

Setelah parkir, ujar Kemal, bersama rombongan jalan ke rumah yang dituju. Sesampainya di sana, Kemal berpamitan pulang namun ditahan karena diminta untuk makan lebih dulu.

“Pas makan, masih ada tuh anaknya. Masih mondar-mandir ke luar ke dalam. Selesai makan gak lama saya pulang habis Zuhur sekitar jam 12-1-an (13.00 WIB),” ujar Kemal.

“Saya pulang balik lagi ke mobil dianterin sama Buye (panggilan Haerudin). Istrinya di rumah gak ikut,” tutur dia.

Saat ditanya apa benar Darel sempat enggan turun dari mobil sesampainya di Subang, Kemal membenarkan. 

Menurut Kemal, saat itu barang dan penumpang lain sudah turun, hanya Darel yang tak mau karena ingin tetap bermain di dalam mobil. Namu akhirnya Darel pun turun.

Selama di perjalanan dari Jakarta ke Subang, kata Kemal, tak ada hal aneh. Dia melihat Darel layaknya anak yang senang bermain dan makan selama perjalanan.

“Ya namanya anak kecil bercanda saja. Paling ngemil. Memang gak bisa diam anaknya, tapi gak ada apa-apa,” ucap Kemal.

Namun pada sore hari, sekitar waktu Asar, Kemal terkejut karena ditelepon Haerudin. Dari sambungan telepon, Haerudin menangis dan meminta dicarikan orang pintar karena anaknya hilang.

“Saya sampai rumah (di Jakarta) sekitar Asar, Buye (Haerudin) telepon nangis bilang anaknya hilang. Sampai minta dicariin orang pinter. Saya bilang gak tau, kalau ustaz-ustaz saya tau,” ujarnya.

Kemal mengaku bukan pertama kali mengantar Haerudin sekeluarga ke Subang. “Saya ini tetangganya Buye memang sering diminta untuk nganter ke Subang. Sudah sekitar tiga kalian,” tutur Kemal.

Sementara itu, Kang Dedi menilai ada dua fakta penting yang didapat dari pembicaraan telepon dengan Kemal, sopir travel. 

Pertama, Kurnaesih dan Darel tak ikut mengantar ke mobil saat Kemal pulang. Kedua, Haerudin sekitar pukul 15.30 WIB, menelepon sambil menangis dan meminta dicarikan orang pintar karena anaknya, Darel Gaisan Rafas hilang sekitar pukul 14.00 WIB.

Kang Dedi menyatakan, ada perbedaan penjelasan. Kalau dari sebelumnya ibunya bilang bawa anaknya ke mobil. 

Dalam posisi ini ternyata tidak mengantar ke mobil. Kang Dedi menyatakan, tidak tahu apakah ibunya lupa dalam memberikan penjelasan terkait kronologi itu atau tidak.

"Tapi yang jelas ada dua perbedaan penjelasan yang berbeda pada waktu bapaknya ke mobil berarti anaknya sama ibunya di rumah,” ujar Kang Dedi.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network