BANDUNG, itb.ac.id - Anda ingin kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB)? Sebelum mendapatkan gelar sebagai “mahasiswa ITB”, simak serangkaian proses seleksi yang harus ditempuh.
ITB menggelar sosialisasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri, Senin (13/2/2023). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan YouTube Live sehingga siswa dari seluruh Indonesia dapat mengikuti sosialisasi ini.
Kegiatan sosialisasi ini dibuka dengan penjelasan dari Direktur Pendidikan ITB Dr Tech Ir Arief Hariyanto. Dalam penjelasannya, Dr Tech Ir Arief Hariyanto mengatakan, ITB memiliki tiga kampus yang terbagi menjadi Kampus Ganesa (Bandung), Kampus Jatinangor (Sumedang), dan Kampus Arjawinangun (Cirebon).
Kampus Arjawinangun Cirebon yang termuda sehingga memang secara fasilitas gedung belum banyak. Namun, ITB menjamin kualitas pendidikan di setiap kampus sama.
Direktur Pendidikan ITB ini mengatakan, calon mahasiswa ITB harus mempertimbangkan program studi yang akan dipilih. Terdapat empat dasar yang perlu diperhatikan untuk memilih program studi, yakni minat dan bakat, passion, visi masa depan, dan peluang karier.
“Jangan hanya ikut-ikutan. Semua (pilihan prodi) harus berasal dari diri sendiri,” kata Direktur Pendidikan ITB dikutip dari ITB.ac.id.
Arief Hariyanto menyatakan, terkait pola penerimaan mahasiswa baru di ITB yang dilakukan berdasarkan penerimaan di fakultas atau sekolah; kampus (fakultas, kampus); atau rumpun ilmu (fakultas-rumpun ilmu).
"ITB menerima mahasiswa baru di level fakultas. Mahasiswa bisa memilih program studi setelah menyelesaikan Tahap Persiapan Bersama (TPB) pada tahun pertamanya," ujar Arief Hariyanto.
Sosialisasi ini dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa Direktorat Pendidikan ITB Irvan Christiawan ST.
Irvan Christiawan mengatakan, terdapat dua jalur besar penerimaan mahasiswa baru di ITB, yaitu, program sarjana reguler dan program sarjana internasional. Namun, fokus pembahasan pada sosialisasi ini adalah untuk program sarjana reguler.
Penerimaan mahasiswa program reguler ini melalui tiga jalur, antara lain program Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri ITB (SM-ITB). Setiap jalur seleksi ini memiliki linimasa masing-masing.
Program SNBP mirip dengan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dilakukan beberapa tahun lalu. Proses seleksi jalur SNBP didasari oleh prestasi akademik dari nilai rapor.
Selain itu, prestasi nonakademik juga ditinjau sebagai poin plus, terutama prestasi nasional dan internasional. Calon mahasiswa yang berminat mendaftar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) harus menyertakan portofolio seni rupa.
Pada penerimaan jalur SNBP secara prinsipnya seluruh program sekolah baik SMA/SMK/MA/Sederajat diterima, namun perlu menjadi perhatian bahwa kesesuaian kurikulum dengan ITB perlu menjadi bahan pertimbangan, karena mata pelajaran sangat variatif karena akademik menjadi poin utama dalam proses seleksi penerimaan ITB.
Selain itu, Irvan juga menjelaskan mekanisme jalur SNBP Peminatan. “Program peminatan ini bertujuan untuk mendukung perkembangan ilmu tertentu yang strategis dalam pembangunan Indonesia dan memberikan kesempatan bagi yang memiliki keinginan kuat untuk memilih program studi tertentu,” kata Irvan Christiawan.
Calon mahasiswa baru ITB dapat memilih 19 program studi peminatan dan 1 fakultas yang telah disediakan. Selain mendaftar melalui laman resmi pendaftaran SNBP, pendaftaran juga dilakukan melalui laman pendaftaran dari ITB.
Kemudian, ujar Irvan Christiawan, ketentuan dan prosedur penerimaan mahasiswa baru ITB melalui jalur SNBT. Proses seleksi akan dikelola oleh panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Irvan juga mengatakan peserta yang mengikuti SNBT harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Terdapat perubahan pada UTBK 2023 yang berkaitan dengan pelaksanaan UTBK yang tak lagi terbagi atas kelompok uji saintek dan soshum. Selain itu, materi uji akan berbeda.
Selain jalur seleksi yang dikelola oleh panitia terpusat SNPMB, ITB menyelenggarakan jalur penerimaan mahasiswa baru ITB melalui Seleksi Mandiri ITB atau SM-ITB.
Irvan mengatakan peserta yang ingin mengikuti SM-ITB harus mengikuti UTBK 2023 terlebih dahulu. Selain itu, terdapat persyaratan mengikuti ujian daring dan menyerahkan nilai rapor sejak semester 1-6. "Khusus pendaftar FSRD, akan diselenggarakan ujian keterampilan seni rupa di ITB," tutur dia.
Irvan Christiawan mengatakan penerimaan mahasiswa baru ITB jalur SM-ITB ini dilakukan tanpa subsidi. Subsidi hanya diberikan untuk peserta program beasiswa melalui KIP-K atau dukungan mahasiswa dari daerah 3T.
“Mahasiswa harus bertanggung jawab untuk memenuhi biaya pendidikan di ITB secara mandiri, tidak banyak subsidi yang disediakan,” ucap Irvan Christiawan.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Administrasi Penerimaan Mahasiswa Direktorat Pendidikan ITB memberikan sedikit informasi terkait penerimaan mahasiswa baru ITB melalui program sarjana internasional.
Mahasiswa yang diterima di program ini harus melakukan internasionalisasi, yaitu melakukan kegiatan outbound mobility di universitas mitra ITB yang berada di luar negeri. Program internasional ini pun terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas internasional dan jalur internasional.
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab antara pembicara dan peserta yang hadir secara daring di Zoom atau YouTube Live. Peserta sangat antusias menggali informasi melalui sosialisasi ini sebagai bentuk persiapan seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Calon mahasiswa baru ITB dapat mengakses informasi detail terkait mekanisme penerimaan mahasiswa baru ITB melalui https://bit.ly/AkuITB2023.
Editor : Agus Warsudi
itb itb bandung Kampus ITB Cirebon Kampus ITB Kota Bandung mahasiswa itb kuliah di ITB kota bandung
Artikel Terkait