Satu dari sekian banyak objek wisata di Lembang, KBB, Jawa Barat. (Foto/Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Industri pariwisata di Jawa Barat saat ini nyaris kolaps alias sekarat akibat penutupan yang sampai saat ini belum berakhir akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Untuk membangkitkan industri pariwisata, Disparbud Jabar menerapkan beberapa strategi.

Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan, kebijakan pemerintah daaerah yang sejalan dengan aturan PPKM tersebut, harus disikapi dengan bijak. Relaksasi beberapa sektor ekonomi, termasuk sebagian industri pariwisata, setidaknya menjadi sinyalemen positif bahwa penanganan pandemi sudah berada di jalur yang baik.

Untuk menyikapi kondisi tersebut, kata Dedi, Disparbud Jabar telah menyiapkan langkah dan strategi untuk mengantisipasi, salah satunya melakukan berbagai persiapan sambil menunggu industri pariwisata diberikan relaksasi sepenuhnya atau boleh beroperasi. 

"Salah satu fokus yang harus dilakukan adalah ketika relaksasi untuk industri pariwisata dibuka sepenuhnya, para pelaku sudah siap. Strategi ini sudah disusun dan berjalan. Apalagi ini sudah memasuki adaptasi era wajib vaksinasi juga kan," kata Dedi, Jumat (20/8/2021). 

Dedi menyatakan, strategi yang kini telah berjalan tersebut, yakni memperkuat nilai budaya bersih sehat dan aman, membentuk SDM yang tidak rentan krisis sekaligus menjalin kemitraan berbasis komunitas, peningkatan infrastruktur wisata termasuk tata kelola dan manajemen kepariwisataannya, peningkatan daya saing dan ekosistem industri, hingga penguatan pemasaran.

"Selain itu, pemerintah juga memberikan dorongan untuk segera membangkitkan sektor pariwisata, mulai dari peningkatan testing, vaksinasi, bantuan stimulus, bantuan sosial, hingga kebijakan perjalanan antarnegara," ujarnya. 

Tidak hanya itu, tutur Dedi, Disparbud Jabar pun terus mendorong para pelaku industri pariwisata untuk memanfaatkan teknologi, mengoptimalkan potensi lokal, menjaga kepercayaan pasar dengan meningkatkan kapasitas SDM, promosi dalam dan luar negeri, hingga memperbaiki tata kelola industri pariwisata. 

"Strategi tersebut diharapkan mampu kembali membangkitkan sektor pariwisata yang sempat terdampak luar biasa pada 2020 lalu. Saat itu, sedikitnya 2.768 usaha pariwisata mulai dari hotel, restoran, destinasi, ekonomi kreatif, dan biro perjalanan terdampak," tutur Dedi. 

Kadisparbud Jabar mengatakan, sebagai bagian strategi pemulihan industri pariwisata, sebanyak 798 pengelola industri pariwisata di Jabar kini sudah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSES) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). "Jumlah ini diharapkan terus bertambah," ucapnya. 

Dedi menyatakan, seiring percepatan program vaksinasi, pihaknya pun terus mengawal dan memfasilitasi para pelaku industri pariwisata untuk mendapatkan vaksinasi. Saat ini, kata Dedi, sebanyak 20.413 pekerja dari 336 perusahaan yang bergerak di industri pariwisata sudah divaksin. 

"Kita terus kawal pelaksanaan vaksinasi bagi para pelaku industri pariwisata. Terakhir, vaksinasi digelar di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, 20-24 Agustus 2021 lalu," ujarnya. 

Sebelumnya, tambah Dedi, pihaknya juga mengawal kegiatan vaksinasi massal bagi para pelaku industri pariwisata yang diselenggarakan Kemenparekraf RI di Sesko AU Lembang pada 21-25 Juli 2021 lalu dimana penyuntikan dosis kedua akan digelar 21-25 Agustus 2021 mendatang. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network