Sejumlah rumah mengalami rusak akibat pergerakan tanah. (Foto: MPI/Inin Nastain)

MAJALENGKA, iNews.id - Beberapa rumah warga di satu rukun tetangga (RT) Blok Cigobang, Desa Padarek, Kecamatan Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka, yang rusak akibat bencana pergerakan tanah, terpaksa dirobohkan, Sabtu (2/4/2022). Langkah ini ditempuh karena rumah rusak itu membahayakan keselamatan warga.

Masyarakat Blok Cigobang bergotong royong merobohkan satu per satu rumah warga yang rusak parah akibat pergerakan tanah. Rumah-rumah yang dirobohkan telah rusak parah sehingga tak layak dihuni. Umumnya hunian tersebut mengalami retak di bagian dinding dan fondasi terbongkar.

Kepala Desa Padarek Wahyu Susanto mengatakan, pembongkaran rumah warga yang rusak dan tak layak huni dilakukan untuk menghindari terjadi sesuatu yang membahayakan keselamatan warga dan anak anak.

Aparat desa, kata Wahyu Susanto, akan mendata rumah warga yang akan dibongkar di satu rukun tetangga ini. Selain itu memasang tenda darurat untuk warga yang mengungsi.

"Kami merobohkan rumah rusak dan tidak layak huni karena jika dibiarkan mengancam keselamatan warga dan anak anak di sekitarnya," kata Kades Padarek.

Saat ini, ujar Wahyu Susanto, pemerintah desa menunggu tim geologi dari Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Majalengka untuk memastikan bencana pergerakan tanah di Blok Cigobang, Desa Padarek, Kecamatan Lemah Sugih inj akan terus terjadi atau tidak.

Diberitakan sebelumnya, bencana alam pergerakan tanah terjadi di Blok Cigobang Dayeuh Panjang, Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Akibatnya, enam rumah dalam kondisi rusak parah.

Kepala Desa Padarek Wahyu Susanto mengatakan, desa tersebut merupakan daerah yang kerap mengalami pergerakan tanah. Pasalnya, beberapa titik di daerah itu labil.

Kondisi itu diperparah dengan hujan yang masih kerap terjadi. "Di Desa Padarek, memang di Blok Cigobang ini kondisi tanahnya paling labil. Sehingga, terjadi pergerakan tanah," kata Wahyu, Jumat (1/4/2022).

Akibatnya, sekitar 21 rumah mengalami retak-retak. Selain itu, enam rumah lainnya mengalami rusak cukup parah.

"Kejadian terakhir pada Kamis (31/3/2022). Ada dua rumah yang rusak parah. Namun, secara keseluruhan satu tahun terakhir pergerakan tanah terjadi yang mengakibatkan enan rumah rusak parah," ujarnya.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network