Hujan meteor akan menghiasi langit Jawa Barat dan sekitarnya, Sabtu (4/1/2020) dini hari nanti. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.idLangit Jawa Barat dan sekitarnya akan dihiasi hujan meteor, Sabtu (4/1/2020) dini hari nanti. Fenomena alam itu bisa disaksikan warga mulai pukul 02.46 WIB hingga selepas subuh.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jumat (3/1/2020) menyatakan, hujan meteor menghujani langit daerah Jawa Barat dan sekitarnya sekitar pukul 02.46 WIB, setelah rasi Boots ini terbit di ufuk timur, dan akan terus berlangsung sampai matahari terbit sekitar pukul 05.21 WIB.

Menurut LAPAN, awal tahun ini, akan menjadi puncak dari hujan meteor Quadrantid. Titik radiant Quadrantid berada di konstelasi Boots.

Quadrantid sebenarnya sudah berlangsung sejak 12 Desember 2019 lalu, dan akan berakhir pada 12 Januari 2020. Sedangkan puncak dari fenomena ini akan terjadi pada 4 Januari 2020 dini hari.

Dalam Alquran, hujan meteor atau bintang jatuh terangkum dalam beberapa surat. Salah satunya di Surat Al Mulk. Allah Swt berfirman:

“Walaqod zayyannassamaa al dunyaa bimashoobiiha waja’alnaaha rujuumal lisyayaathiini. Wa’atadna lahum ‘adzaabas sa’iir.

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al Mulk: 5).

Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang. (Al-Mulk: 5) Yaitu bintang-bintang yang menghiasi langit, baik yang beredar maupun yang tetap.

“Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan. (Al-Mulk: 5)
Damir yang terdapat di dalam lafaz wajaalnaha kembali kepada jenis dari al-masabih, bukan kepada bentuknya. Karena sesungguhnya bintang-bintang yang ada di langit tidaklah digunakan untuk melempari setan-setan, melainkan yang dipakai ialah nyala api yang lebih kecil daripada bintang-bintang itu sendiri, atau barangkali nyala api itu bersumber darinya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

“dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Al-Mulk: 5)
Artinya, Kami jadikan kehinaan itu untuk setan-setan di dunia, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala di negeri akhirat.

Hujan meteor maupun bintang merupakan fenomena alam biasa dan tidak ada kaitannya dengan mitos bahwa meminta sesuatu ketika melihat bintang jatuh akan dikabulkan sebagaimana yang berkembang di masyarakat.

Ulama menganjurkan umat Islam untuk memanjatkan doa ketika melihat keajaiban alam termasuk fenomena hujan meteor. Berikut doanya:

Berikut doanya:
Maasyaa Allah laa haula walaa quwwata illa billah.

“Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah.”

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Sunni dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa yang melihat sesuatu yang membuatnya takjub, kemudian dia mengucapkan, ‘Masya Allah la haula walaa quwwata illa billah (Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah), maka sesuatu tersebut tidak akan membahayakannya.”

Selain itu, umat Muslim juga bisa mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir untuk mengagungkan kekuasaan Allah SWT.

Subhanallah, wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar. Walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhim.

 Artinya: Mahasuci bagi Allah dan segala puji hanya bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar. Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas ketinggian dan keagungan Allah.

Wallahu A'lam Bishshawab.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network