GARUT, iNews.id - Nurhalimah (12) gadis belia asal Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, yang sebelumnya dinyatakan hilang berhari-hari akhirnya ditemukan. Dia ditemukan bersama temannya bernama Kayla (13), yang juga ikut meninggalkan rumahnya pada Sabtu 13 Desember 2022 lalu.
Keduanya ditemukan di kawasan Kecamatan Kersamanah, pada salah satu rumah teman mereka, Selasa (3/1/2023) sore. Kapolsek Malangbong AKP Zainuri mengatakan, penemuan Nurhalimah dan Kayla merupakan hasil dari upaya aparat kepolisian dan warga.
"Alhamdulillah sudah ditemukan kedua anak yang dinyatakan hilang karena meninggalkan rumah. Kami terus mencari tahu keberadaannya bekerja sama dengan warga, hingga akhirnya ditemukan," kata AKP Zainuri, Rabu (4/1/2023).
Menurutnya, selama hilang tak ada kabar, Nurhalimah dan Kayla rupanya menginap di rumah teman mereka di kawasan Kecamatan Kersamanah. Informasi ini diperoleh aparat kepolisian dengan cara menelusuri keberadaan mereka dari informasi yang diberikan warga.
"Jadi setelah kami telusuri dari berbagai informasi yang didapat, ternyata keduanya itu menginap di rumah temannya yang berada di sekitar Kersamanah," ujarnya.
Dia mengatakan, jika kedua gadis ini bukan hilang karena diculik. Kecurigaan sebelumnya bila mereka ikut rombongan anak punk pun tak terbukti.
"Jadi alasan tidak pulang berhari-hari tidak pulang ini karena rupanya mereka takut dimarahi oleh orang tuanya selepas merayakan malam tahun baru. Karena terlambat pulang, mereka menginap di rumah temannya," katanya.
Menurut keterangan kedua gadis ini, mereka tidak dapat dihubungi pihak keluarga karena handphonenya kehabisan baterai. Sementara sewaktu meninggalkan rumah mereka tak membawa charger.
Kapolsek Malangbong memastikan kondisi keduanya saat ditemukan dalam keadaan sehat walafiat. Mereka langsung diserahkan pada pihak keluarga begitu ditemukan.
"Kami serahkan pada keluarga nya langsung dengan keadaan sehat walafiat," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, AKP Zainuri mengimbau kepada masyarakat untuk selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Perilaku keras pada anak, lanjutnya, akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau anak salah jangan dimarahi, tapi dinasehati. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait