BANDUNG, iNews.id - Beberapa hari terakhir, jagad media sosial (medsos) diramaikan oleh kabar kurang sedap terkait dugaan match fixing (pengaturan skor) di Liga 2 2021. Muncul pertanyaan kemana Satgas Mafia Bola yang dibentuk Polri?
Seperti disampaikan akun Facebook, @Akmal Marhali. Dia mengunggah tulisan dengan judul huruf besar, "PERSERANG UNGKAP MATCH FIXING, SATGAS MAFIA BOLA DIMANA? #SOS-28102021".
Bom waktu itu meledak lagi. @perserang.official melaporkan dugaan pengaturan skor ke @pssi dan telah memecat lima pemain dan pelatihnya. Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Pelatih adalah PW.
"Manajer Perserang Babay Karnawi mengaku memiliki sejumlah barang bukti. Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk kalah dalam pertandingan melawan @rans.cilegonfc.official @persekat.tegal dan @badaklampungfc," tulis Akmal Marhali.
Sungguh ini aib yang memalukan. Di saat setiap laga, baik #liga2 maupun #liga1 ada petugas yang rompi BERTULISKAN SATGAS ANTI MAFIA BOLA. Padahal, tugas @satgaspolri_antimafiabola berdasarkan sprindik adalah memetakan sejumlah laga yang terindikasi terjadi pengaturan skor, melakukan penyidikan dan penyelidikan serta penangkapan.
Satgas Mafia Bola bekerja dalam diam. Tidak gagah-gagahan pamer rompi di lapangan layaknya peragawan di atas catwalk. Menariknya di depan personal berompi itu selalu ada kasus blunder wasit yang didiamkan.
"Apa yang diungkap manajemen Perserang menampar wajah #satgasantimafiabola pimpinan @pandowohendro_007. Pertanyaannya apakah yang di lapangan itu Satgas sesungguhnya atau hanya gimmick?" ujar Akmal.
Faktanya, Satgas Anti Mafia Bola jilid III, dibentuk saat @kapolri_indonesia dijabat Idham Aziz lewat surat perintah penyidikan (sprindik) tanggal 1 Februari 2020 sampai enam bulan kedepan (Agustus 2020). Tugas Satgas Antimafia Bola jilid III ini sama dengan tugas jilid sebelumnya memonitor laga-laga #sepakbolaIndonesia.
Yakni, memetakan kasus-kasus yang tahap 1, 2, dan monitoring pertandingan liga 1, 2, dan 3, kemudian mencegah terjadinya match fixing. Tapi, setelah Idham Azis diganti @kepalakepolisian_ri belum ada perpanjangan masa kerja Satgas menjadi Jilid IV yang sudah kadaluarsa.
"Jadi siapa sesungguhnya para pria berompi Satgas di setiap pertandingan? @divisihumaspolri harus menjelaskan! Lepas dari itu, pernyataaan manajemen Perserang soal adanya indikasi #matchfixing harus diusut tuntas dan juga bisa dikembangkan untuk memerangi pengaturan skor yang menjadi penyakit kronis #sepakbolanasional," tutur Akmal dalam tulisanya di akun Facebook.
Sementara itu, akun Facebook, BRI Liga 1 Fanbase mengunggah tulisan berjudul, "SATGAS ANTI-MAFIA BOLA". "Orang yang selalu berdiri selama 90 menit dipinggir lapangan dan mukanya selalu disorot oleh Televisi ?? .. siapakah dia ?? ? ya dia adalah @satgas.antimafiabola," tulis admin BRI Liga 1 Fanbase.
"Admin sarankan buat bapak Satgas, sebaiknya sebelum kick off pertandingan dimulai .. tolonglah lah pak operasi dulu di di lapangan, misalnya sambangi dulu bench Pemain, bench wasit, atau Panpel pertandingan periksa satu persatu apakah ada yang hal mencurigakan jika terbukti kan bisa langsung ditangkap orangnya. Semoga kedepannya Tim Satgas Anti-mafia bola bisa lebih baik lagi demi kemajuan sepakbola Indonesia," ujar admin BRI Liga 1 Fanbase.
Sedangkan akun @bola.abis mengunggah cuitan dan foto pelatih Perserang Aji Santoso dalam akun Twitter, @coachAjisantoso. "Fungsi Satgas Anti-mafia bola apa?"
Menanggapi ramainya masyarakat yang mempertanyakan, mantan Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo mengatakan, Satgas Antimafia Bola yang pernah dipimpinnya tidak diperpanjang sejak 20 Agustus 2020.
Selain karena masa tugas telah selesai, kata Brigjen Pol Hendro Pandowo, saat itu Indonesia dilanda pandemi Covid-19, sehingga memaksa seluruh kompetisi sepak bola di Tanah Air ditiadakan.
"Saya tegaskan, Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin tidak diperpanjang sejak 20 Agustus 2020. Mengenai siapa yang mengenakan rompi, saya tidak tahu sampai saat ini," kata Brigjen Pol Hendro Pandowo yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya, Minggu (31/10/2021).
Editor : Agus Warsudi
match fixing Satgas Antimafia Boa satgas antimafia bola Satgas Antimafia Bola Jilid II satgas antipolitik uang Brigen Pol Hendro Pandowo hendro pandowo liga 1 Liga 2 2021 liga 2
Artikel Terkait