TASIKMALAYA, iNews.id - Perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya kebanjiran pesanan menjelang Idul Adha 1444 Hijriah atau Hari Raya Kurban. Omzet perajin pun meningkat derastis mencapai Rp50 juta per hari.
Tusuk sate yang diproduksi oleh pasangan Ai Nurhayati dan Karto Widodo, warga Kampung Panunggalan, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, dipasarkan ke seluruh wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Menjelang Hari Raya Kurban, pesanan meningkat. Produksi tusuk sate yang biasanya hanya 3 kuintal per hari, tetapi kini melonjak mencapai 6 hingga 7 kuintal per hari," kata Ai Nurhayati (45).
Ai Nurhayati menyatakan, pesanan datang dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Banyak pelanggan mengambil ke tempat produksi," ujar Ai Nurhayati.
Pada masa pandemi Covid-19, tutur Ai Nurhayati, usaha tusuk sate menurun drastis. Namun tahun ini kembali bangkit dan pesanan meningkat. Namun, untuk memenuhi pesanan itu, Ai Nurhayati mengalami kendala dalam mendapatkan bahan baku.
"Bahan baku bambu yang dikirim dari Tasikmalaya selatan bersamaa dengan panen raya dan cuaca yang tidak menentu," tutur dia.
Ai Nurhayati bersama suaminya Karto Widodo sejak 10 tahun silam menggeluti usaha memproduksi tusuk sate. Selain tusuk sate, pabrik Ai Nurhayati juga memproduksi sumpit dan bambu bahan baku kerangka layang-layang untuk diekspor ke India.
Editor : Agus Warsudi
Tusuk Sate rumah tusuk sate hari raya kurban Idul Adha 1444 Hijriah idul adha hari raya idul adha Kota Tasikmalaya
Artikel Terkait