SUKABUMI, iNews.id - Deputi Inklusi TPN Ganjar Mahfud menghadiri acara Pesta Rakyat di Kampung Rancagoong, Desa Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/1/2024). Acara yang diikuti lebih dari 500 petani ini merupakan platform penting bagi sosialisasi program Ganjar-Mahfud, sekaligus menjadi sarana penguatan tali kekeluargaan dan kebudayaan di kalangan komunitas petani.
Pesta Rakyat menggabungkan edukasi politik dengan tradisi lokal. Puncak acaranya adalah sosialisasi program Ganjar-Mahfud dan pembelajaran tentang cara memilih di TPS untuk meningkatkan pemahaman politik di kalangan petani.
Acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan makan liwetan bersama, sebuah tradisi makan dalam satu wadah besar yang melambangkan kebersamaan dan kesatuan. Hiburan pesta Ngubeuk Kulah, sebuah kegiatan tradisional yang melibatkan masyarakat dalam permainan air, menambah suasana keakraban dan kegembiraan.
Acara ini dihadiri oleh Deputi Inklusi TPN Ganjar Mahfud Jaleswari Pramodhawardani dan Wakil Direktur Pemberdayaan perempuan Pande K Trimayuni, yang turut menyosialisasikan program serta visi Ganjar-Mahfud yang dibuat untuk mengatasi permasalahan petani.
Deputi Inklusi Jaleswari Pramodhawardani dalam Pesta Rakyat di Sukabumi mengingatkan warga untuk memilih pemimpin dengan hati-hati. Dia menekankan pilihan mereka akan menentukan nasib individu, keluarga dan Indonesia secara keseluruhan.
Jaleswari juga memperkenalkan 21 program unggulan dari Ganjar-Mahfud, termasuk program Petani Bangga Bertani, kelanjutan bantuan sosial, serta inisiatif KTP Sakti. Program-program ini dirancang untuk mendukung dan memajukan masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan dalam pemberian bantuan sosial yang lebih tepat sasaran.
"Utang nelayan dan petani akan dihapuskan," ujar Jaleswari.
Jaleswari mengatakan, Pesta Rakyat di Sukabumi menegaskan komitmen Deputi Inklusi TPN Ganjar Mahfud dalam memajukan kehidupan petani Indonesia. Pihaknya berupaya membuka jalan baru bagi pemberdayaan petani dan peningkatan kesejahteraan mereka.
"Kami percaya bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya memperkuat komunitas tetapi juga memperkaya dialog antara pemerintah dan rakyat, memastikan setiap suara didengar dan setiap aspirasi diakomodasi dalam pembangunan bangsa yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait