JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta para ulama, kiai dan kalangan santri untuk terus mengawal dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu diungkapkan Kapolri saat menghadiri kegiatan doa untuk negeri dan deklarasi Pesantren Kawal NKRI di Pondok pesantren Buntet, Cirebon, Selasa (26/7/2022) malam.
Kapolri mengatakan, polarisasi yang muncul pada 2019 akibat perbedaan politik hingga kini masih belum sepenuhnya selesai. Polarisasi tersebut bisa mengancam keutuhan bangsa.
“Gejolak keamanan muncul akibat perbedaan pandangan politik dan sampai sekarang masih dirasakan. Kalau masalah ini tidak diatasi, bisa mengancam keutuhan bangsa,” kata kapolri.
Karena itu, kata Kapolri, polariasi akibat perbedaan politik tidak boleh muncul pada Pemilu 2024. Kapolri pun mengajak para ulama, kiai dan santri untuk terus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan.
“Para santri sebagai generasi penerus harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab, banga Indonesia memiliki keberagaman.
Kalau keberagaman hilang maka yang terjadi adalah seperti di Timur Tengah. Kita tidak boleh seperti itu. NKRI harga mati ini harus dijaga betul. Kalau ada yang mengusik kita peringatkan bareng,” katanya.
Kapolri juga mengucakan terima kasih kepada seluruh kiai, ulama dan santri yang telah bersama-sama berjuang mengatasi pandemic Covid-19.
“Kami berterima kasih atas upaya keras para kiai, selama dua tahun bersama-sama bekerja keras mengatasi pandemi Covid-19. Awalnya, kegiatan vaksinasi susah luar biasa namun karena dibantu para kiai, ulama dan santri, Alhamdulillah hari ini Covid-19 secara umum bisa dikendalikan,” katanya.
Berkat kerja keras para kiai dan santri, kata Listyo, saat ini, Indonesia berada di posisi nomor 5 terbaik di dunia dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Kita sudah berhasil menyuntikan vaksin 207 juta. Jumlah yang cukup besar hasil kerja sama semua pihak,” ucapnya.
Meski demikian, Kapolri meminta masyarakat tetap waspada karena varian baru bermunculan seperti varian baru.
“Karena itu, mari tetap jaga dan patuhi protkol kesehatan dengan mengikuti booster.
Penanggungjawab acara sekaligus salah satu pengasuh Ponpes Buntet Gus Abdullah Syukri mengatakan, acara tersebut merupakan bentuk dukungan para kiai dan ulama terhadap kepemimpinan Kapolri agar senantiasa dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang mengancam kemanusiaan, keharmonisan, keberagaman dan upaya-upaya lain yang mengancam integrasi bangsa.
Ketua YLPI Pondok Buntet Pesantren, KH Salman Alfarisi mengatakan, kegiatan doa Polri untuk Negeri sekaligus bentuk apresiasi pesantren kepada Polri dan pemerintah dalam penaganan Covid-19.
"Selain itu untuk mendukung penuh Kapolri dan Presiden Republik Indonesia dalam pemulihan ekonomi pascapandemi," ujarnya.
Pesantren Buntet sebagai lokasi kegiatan sejak dulu punya peranan penting dalam Pergerakan Nasional. Para pendiri Pesantren Buntet dengan teguh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Perlawanan terhadap para penjajah pun selalu dilakukan sebagai langkah perlawanan untuk mempertahankan Tanah Air.
Semangat untuk menjaga keutuhan NKRI melalui pendekatan kultural ini yang ingin terus menerus dirawat oleh Polri bersama Pesantren Buntet.
Acara doa untuk negeri yang digelar Pondok Pesantren Buntet Cirebon bersama Polri tersebut ditutup dengan deklarasi Pesantren Kawal NKRI.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait