Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka Executive Education Program For Young Political Leaders Programe. (FOTO: ISTIMEWA)

JAKARTA, iNews.id - Golkar Institute kembali menggelar Executive Education Program For Young Political Leaders atau program pendidikan bagi para pemimpin muda, angkatan ke-8 selama sepekan di Jakarta, Senin (22/8/2022). Dalam pendidikan politik ini, peserta akan mempelajari kondisi geopolitik dunia, komunikasi politik, kepemimpinan, dan strategi kampanye.

Saat memberikan opening remarks di acara itu, Ketua Dewan Pembina Golkar Institute Airlangga Hartarto mengatakan, Partai Golkar senantiasa berpikir ke depan. Karena itu, Golkar memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Executive Education Program for Young Political Leader angkatan ke-8 dan diskusi publik bertema “Tantangan Perubahan Iklim: Dimensi Ekonomi dan Politik” tersebut.
              
“Tema ini sangat penting kami angkat karena sangat relevan di tengah tantangan yang dihadapi saat ini. Dunia kini tengah menghadapi tantangan The Perfect Storm, badai dahsyat yang ditandai dengan 5 C (Covid-19, conflict, climate changes, commodity price, dan cost of living),” kata Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Untuk membawa Indonesia menjadi negara maju, ujar Airlangga Hartarto, tantangan 5C itu harus dihadapi dengan semangat bersatu, bertransformasi, bekerja keras, berdoa, dan berorientasi pada hasil. Partai Golkar bersama PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah mengeluarkan visi dan misi KIB, yaitu, membangun Indonesia maju.

“Visi dan misi ini menjabarkan strategi kita menghadapi kelima tantangan 5C di atas, memanfaatkan masa bonus demografi Indonesia yang hanya berlangsung selama 10 tahun (2025-2035). Caranya, dengan melakukan transformasi ekonomi melalui Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN),” ujar Airlangga yang juga Menko Perekonomian RI tersebut.

Airlangga Hartarto menuturkan, salah satu dari tantangan 5C, yaitu Climate Change atau Perubahan Iklim, akan senantiasa menjadi topik penting di masa depan. “Bumi kita ini sebenarnya tidak sedang baik-baik saja. Perubahan iklim terutama diakibatkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan emisi karbon dengam membakar energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara, telah mengakibatkan suhu rata-rata bumi saat ini lebih panas 1,1 derajat daripada awal 1900-an,” tutur Airlangga Hartarto.
                            
Indonesia, kata Airlangga Hartarto, sudah menandatangani perjanjian dunia di Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim dan Paris Agreement pada 2015 untuk menjaga agar kenaikan suhu bumi di abad ini tidak mencapai 2 derajat, bahkan kalau bisa tidak lebih dari 1,5 derajat.

“Apa bedanya kalau suhu naik 1 sampai 2 derajat? Sekilas dampaknya kecil, tapi sebetulnya bumi dan banyak makhluk di dalamnya sangat sensitif. Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia 36-37 derajat Celsius. Naik sedikit menjadi 38-39 derajat, kita sudah sakit demam dan tidak bisa beraktivitas,” ucapnya.

Airlangga Hartarto menyatakan, banyak flora dan fauna penting yang ikut merawat ekosistem bumi akan mati. Permukaan air laut akan naik. Banyak kota yang terletak di tepi laut akan tenggelam. Cuaca akan menjadi ekstrim. Pada saat musim kering, terjadi kekeringan dan gagal panen.

“Pada saat musim hujan, sebut Airlangga, terjadi banjir dan longsor. Kesejahteraan dan kualitas hidup rakyat yang susah-payah kita bangun, bisa mundur lagi. Sebab itu Golkar harus hadir untuk masa depan,” ujar Airlangga.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pemimpin politik muda Indonesia dalam hal kepemimpinan, pemahaman politik, dan ekonomi.

“Selanjutnya dapat memberikan jalur bagi para pemimpin politik muda Indonesia untuk memasuki ranah politik dan membangun karir politik bersama Partai Golkar,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily yang akrab disapa Kang Ace ini dalam sambutan pada pembukaan program Executive Education Program For Young Political Leaders.

Kang Ace menyatakan, Executive Education Program for Young Political Leaders Batch 8 ini diikuti oleh 39 Peserta dengan beragam latar belakang termasuk memenuhi unsur keterwakilan gender dan daerah asal. “Sebanyak 17 beasiswa diberikan kepada peserta potensial yang membutuhkan,” ujarnya.

Sebagian besar peserta, tutur Kang Ace, berpendidikan sarjana dengan konsentrasi pada bisnis, manajemen dan hukum. Sembilan di antaranya sudah bergelar S2  dan 1 sudah S3. “Perlu dicatat juga, tidak semua peserta adalah kader Partai Golkar. Tujuh orang berpengalaman mengikuti kontestasi politik dan dua peserta sudah terpilih,” tutur Kang Ace.

Hadir dalam pembukaan Executive Education for Young Political Leader Angkatan ke-8 Golar Institute ini antara lain, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr Alue Dohong, Menteri Negara Lingkungan Hidup 1993-1998 Ir Sarwono Kusumaatmadja, dan Sekretaris Kaukus Ekonomi Hijau DPRRI anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Diah Roro Esti MSc.

Dalam beberapa ke depan para peserta akan mendapatkan sejumlah materi kepemimpinan yang menarik dari beberapa tokoh nasional seperti dari mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Kemudian materi tentang Pertahanan oleh Letjen TNI (Purn.) Lodewijk F Paulus dan Materi Kepemimpinan dalam Perspektif Perempuan yang disampaikan oleh Shinta Kamdani.

Peserta juga akan memperoleh materi Manajemen Risiko Korupsi dari  Prof. Topo Santoso dan Public Speaking Workshop yang disampaikan kader Golkar yang juga seorang Dubes, Tantowi Yahya. Politik Sejarah dan Nilai-nilai Partai Golkar oleh Dr. Ir. Akbar Tandjung.  Sistem Kepartaian dan Pemilu di Indonesia oleh Dr. Ahmad Doli Kurnia serta 
Demokrasi dan Politik oleh Dr. Rizal Mallarangeng.

Tidak hanya itu para peserta juga akan mendapatkan materi Strategi Kampanye dari Konsultan Politik, Hasan Nasbi. Komunikasi Politik dari Dr. Gun Gun Heryanto dan Media Sosial untuk Politisi oleh Indriyatno Banyumurti.

Dilanjutkan oleh narasumber lainnya yang membahas Ekonomi Kondisi Geopolitik Dunia & Peran Indonesia oleh Dr. Hassan Wirajuda,  Pembangunan Perekonomian Indonesia oleh Raden Pardede, Ph.D, Perdagangan Luar Negeri oleh Dr. Jerry Sambuaga serta materi Kebijakan Publik yang disampaikan Mulya Amri PhD. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network