Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi menunjukkan celurit yang digunakan para pelajar saat tawuran. (FOTO: iNews/M ZENI JOHADI)

MAJALENGKA, iNews.id - Pelajar SMP dan SMK di Kabupaten Majalengka marak bergabung dengan geng. Ulah mereka membuat resah masyarakat karena saat tawuran menggunakan senjata tajam jenis golok, samurai, dan celurit. 

Warga Majalengka yang resah tidak tinggal dima. Mereka melawan aksi brutal geng motor bersenjata tajam itu. Seperti yang dilakukan warga Desa Bongas Wetan, Kecamatan Sumberjaya, Majalengka.

Detik-detik aksi warga Desa Bongas Wetan mengamankan seorang pelajar yang diduga anggota geng motor, terekam dalam video amatir. Warga Desa Bongas juga mengamankan senjata tajam celurit yang dibawa pelajar yang menyerang pelajar lain.

Setelah diamankan, warga menyerahkan pelajar tersebut ke polisi. Sayangnya, polisi tidak menjatuhkan sanksi apa pun. Polisi hanya memberikan pembinaan. Setelah itu, pelajar pelaku tawuran menggunakan senjata tajam dikembalikan ke orang tua dan sekolah. 

Akibatnya, tidak ada efek jera bagi pelajar lain. Imbas selanjutnya, pelajar tawuran menggunakan senjata tajam kembali terjadi. Begitu terus sampai jatuh korban jiwa dan luka berat.  

Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengatakan, penanganan aksi kekerasan pelajar harus melibatkan dinas pendidikan dan orang tua.

"Beberapa kejadian, fenomena awalnya dendam antargeng motor namun pelajar mengatasnamankan sekolah dengan ulahnya membawa sajam. Namun kejadian-kejadian selanjutnya tidak terkait geng motor," kata Kapolres Majalengka, Rabu (21/2022).

Data di Polres Majalengka mencatat ada 30 pelajar SMP, SMK, dan sederajat terlibat kekerasan. Mereka akan mendapatkan pembinaan perubahan akhlak di salah satu pondok pesantren.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network