Petugas pemulasaraan jenazah di RSUD dokter Soekardjo Tasikmalaya, harus membuat peti mati dadakan lantaran kehabisan stok. (Foto: iNewsTv/Asep Juhariyono)

TASIKMALAYA, iNews.id - Proses permakaman jenazah pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya, harus mengantre. Kondisi seperti itu akibat tingginya tingkat kematian pasien Covid-19 dalam beberapa wakatu terakhir ini.

Antrenya proses permakaman karena pihak rumah sakit kehabisan stok peti mati. Sehingga harus dibuat secara dadakan dengan waktu yang cukup lama. Selama proses pembuatan itulah jenazah harus tertahan beberapa lama untuk menunggu sampai pembuatan peti mati selesai.  

Terpantau, petugas pemulasaraan jenazah khusus Covid-19 RSUD dokter Soekardjo Tasikmalaya harus disibukkan dengan pengurusan jenazah Covid-19. Sebab, sejak Senin malam hingga Selasa, (22/6/2021) terjadi kenaikan kasus kematian.  

Sebanyak enam pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD dokter Soekardjo Tasikmalaya, meninggal dunia membuat petugas harus bekerja cepat, karena lima jenazah harus diurus dengan cepat. 

Menurut petugas kamar mayat RSUD dokter Soekardjo, Dona Dermawan, banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal membuat petugas kewalahan dan stok peti mati habis. Sementara banyak pasien meninggal dunia dalam dua hari terakhir.

"Jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya jumlah kematian pasien Covid-19 sedikit hanya satu, dua, tiga, bahkan terkadang tidak ada. Namun minggu ini kematian meningkat tajam, sehari saja mulai Senin siang hingga Selasa pagi jumlah pasien yang meninggal sebanyak enam orang," kata Dona.  

Tingginya angka kematian pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di RSUD dokter Soekadjo Tasikmalaya, mengakibatkan petugas kamar mayat kehabisan stok peti mati, sehingga harus membuatnya secara dadakan.


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network