JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo prihatin dengan korupsi yang terjadi selama 10 tahun terakhir di Indonesia. Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW), tindak pidana korupsi itu menyebabkan kerugian negara Rp230 triliun.
Menurut Ganjar Pranowo, uang hasil korupsi Rp230 triliun itu bisa dipakai untuk membangun layanan kesehatan, 27.000 puskesmas di setiap desa di Indonesia.
"Data ICW menunjukkan, sekitar Rp 230 triliun dalam 10 tahun terakhir, kerugian negara itu terjadi. Ini equivalent (setara) kalau kita pakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27 ribu," kata Ganjar dalam debat pertama Capres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Untuk pengembalian uang negara yang dikorupsi, ujar Ganjar, akan mendorong percepatan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset. Tak hanya itu, Ganjar juga berkomitmen memiskinkan koruptor dan memberikan efek jera dengan memenjarakannya di Nusakambangan.
"Dari sisi penegakan hukumnya dulu, maka kalau saya mulai dari sini, maka yang mesti dilakukan adalah pemiskinan. Yang kedua, perampasan aset. Maka segera kita bereskan Undang-Undang perampasan aset, dan untuk pejabat yang korupsi dibawa ke Nusakambangan, agar bisa punya efek jera bahwa ini tidak main-main," papar Ganjar.
Ganjar juga mendorong adanya teladan dan integritas yang baik dari para pemimpin. Hal itu akan memberikan dampak yang baik untuk pemerintahan.
"Kita edukasi itu mesti kita tunjukkan dengan sekali lagi, teladan dari seorang pemimpin dan pemimpin tidak boleh ragu untuk memutuskan itu," tegas Ganjar.
Editor : Agus Warsudi
ganjar pranowo ganjar pranowo capres Capres Ganjar Pranowo gagasan ganjar pranowo Ganjar Pranowo presiden ganjar pranowo menang Ganjar Pranowo-Mahfud MD debat capres 2024 debat capres 2024 perdana
Artikel Terkait