Ganjar Pranowo berbincang dengan para petani teh di kaki Gunung Gede Pangrango, Cianjur. (FOTO: RICKY SUSAN)

CIANJUR, iNews.id - Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024 dari Partai Perindo, Ganjar Pranowo membangun pabrik teh premium di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur. Pembangunan pabrik ini untuk memberdayakan petani teh di kaki Gunung Gede Pangrango.

Diketahui, Ganjar dan istri Siti Atikoh Supriyanti berkunjung ke Cianjur dan menginap di desa terpencil kaki Gunung Gede Pangrango, Kamis (5/10/2023).

Dalam kunjungannya, Ganjar melaksanakan salah satu program andalan, yakni, hilirisasi pertanian demi menuju kedaulatan pangan.

Ganjar menggandeng Koperasi Desa Sejahtera Indonesia (Kodesi) milik Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi), petani milenial, dan warga setempat, membangun pabrik teh kualitas premium.

"Pabrik teh ini akan memproduksi teh premium yang kami beri merek Teh GP. Itu kepanjangan dari Teh Gede Pangrango, karena wilayah ini ada di kaki Gunung Gede Pangrango," kata Ferry Kurniawan, konsultan pabrik Teh GP.

Pabrik teh itu nanti akan dikelola oleh anak-anak muda. Sementara, pilot project akan mengelola 4 hektare kebun teh dan memproduksi 200 kilogram (kg) teh per hari.

"Untuk harga, karena ini teh premium maka sangat tinggi. Per 50 kg seharga Rp150.000 dan perkilogram setara Rp800.000 sampai Rp2 juta. Tentu dengan hasil ini, akan membuat para petani teh di desa ini semakin sejahtera," ujar Ferry Kurniawan.

Para petani milenial di kaki Gunung Gede Pangrango mengaku sangat senang. Sebab dengan program pemberdayaan ini, ekonomi masyarakat yang mayoritas adalah petani teh itu akan bertambah.

"Tentu kami sangat antusias sekali karena pak Ganjar menginisiasi ini untuk masyarakat. Dan kami anak muda dilibatkan menjadi motor penggerak. Harapannya tentu kami anak muda tidak perlu ke kota untuk bekerja, tapi bisa berkarya di desa dengan pendapatan tak kalah dengan mereka yang ada di kota," kata Nandri Rivaldi (29) salah satu petani milenial Desa Tegallega.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, banyak potensi masyarakat desa yang bisa dioptimalkan. Contohnya di Desa Tegallega, Kecamatan Warung Kondang Cianjur ini. Di sini terdapat potensi perkebunan teh yang bisa dikelola lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

"Ada yang menarik ya di desa ini. Ada anak muda, generasi milenial yang menggerakkan para petani. Mereka siap membuat pabrik teh dengan produk teh premium atau special tea. Tentu ini contoh konkret bagaimana kita melakukan hilirisasi pertanian yang kami harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Ini keren," kata Ganjar Pranowo.

Ganjar menyatakan, gram ini berhasil,pabrik teh premium itu dikelola bekerja sama dengan Kodesi, koperasi desa binaan Papdesi. Jika pro bisa diterapkan dan dikembangkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.

"Sangat mungkin dikembangkan di desa lain, tentu dengan unit usaha dan kearifan lokal masing-masing. Kalau semua bisa melakukan itu, maka bisa kita bayangkan betapa besarnya pendapatan yang dihasilkan. Ini bagian dari hilirisasi produk pertanian yang kita inginkan dan endingnya cita-cita kita mewujudkan kedaulatan pangan bisa tercapai," ujar Ganjar Pranowo.

Namun semua itu, tutur Ganjar bukan lah pekerjaan mudah. Pemerintah harus turun tangan dan mendorong agar program-program itu bisa berjalan. Selain terus melakukan pendampingan, pelatihan, dan memberikan kemudahan terhadap akses modal, pemerintah juga harus menjadi offtaker dari produk yang dihasilkan.

"Kalau mereka sudah jalan dan berproduksi, pemerintah yang harus menjadi offtaker-nya. Masukkan semua produk ini ke e-katalog dan wajibkan kementerian lembaga hingga pemerintah daerah untuk membeli. Jadi misal ada acara atau menyambut tamu kenegaraan, suguhannya teh spesial hasil karya petani milenial di Cianjur ini," tutur Ganjar.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network