Ilustrasi inflasi. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Setelah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi, Jawa Barat akhirnya mengalami inflasi sebesar 0,07 persen pada Oktober 2020. Kendati kenaikan inflasi cukup tipis, ini menunjukan ekonomi masyarakat mulai bergerak.

Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, pada Oktober 2020, IHK (Indeks Harga Konsumen) gabungan tujuh kota di Jawa Barat mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 105,82 menjadi 105,89. Dengan kata lain mengalami inflasi sebesar 0,07 persen

"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,0605 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi dan memberikan andil inflasi terbesar adalah cabe merah," kata dia, Senin (2/11/2020).

Dari 7 kota IHK di Jawa Barat seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Depok dan Kota Tasikmalaya masing-masing sebesar 0,14 persen. Inflasi terendah di Kota Cirebon dan Kota Bekasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

NTP sebagai salah satu proxy indikator kesejahteraan petani di Jawa Barat, juga tercatat naik pada Oktober 2020 sebesar 100,94 mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen. Demikian pula Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen dengan capaian indeks sebesar 101,11.

Subsektor yang mengalami kenaikan NTP maupun NTUP antara lain subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor peternakan dan subsektor perikanan. Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan indeks.


Editor : Faieq Hidayat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network