BANDUNG, iNews.id - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae meminta perbankan melakukan berbagai langkah strategis menghadapi potensi resesi ekonomi dunia. OJK telah merekomendasikan perbankan untuk memperkuat ketahanan bank, melalui beberapa langkah strategis.
Pertama, memerintahkan perbankan untuk meningkatkan permodalan dan menyesuaikan risiko atau kerugian kredit menjadi tingkat yang lebih memadai.
"Sehingga Bank akan lebih siap menghadapi kondisi yang memburuk skenario peningkatan risiko kredit dan likuiditas, " kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan pada acara konferensi internasional The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Jumat (18/11/2022).
OJK, ujar Dian Ediana Rae, juga memerintahkan perbankan menilai kinerja pinjaman yang direstrukturisasi secara berkala. Berikan pembiayaan kepada sektor berbasis komoditas dan sektor ekonomi lainnya. Namun hati hati kepada yang konsumsi energinya tinggi di tengah meningkatnya harga energi domestik.
Multifinance didorong untuk mendiversifikasi sumber dana guna mengantisipasi keterkaitan likuiditas dengan percepatan pertumbuhan kredit di sektor perbankan.
"OJK juga mengawasi industri perbankan dan asuransi untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan dan perlindungan asuransinya," ujar Dian Ediana Rae.
Penekanan solusi menghadapi kondisi ekonomi ke depan, tutur Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, tidak lagi menggunakan tindakan defensif dan jangka pendek, tetapi solusi berkelanjutan dan agenda pertumbuhan inklusif.
Perekonomian global telah menunjukkan ketahanan yang signifikan melalui Covid-19. Ekonomi bangkit kembali lebih cepat dari yang diperkirakan. Momentum ekonomi tetap kuat, tetapi negara dan organisasi menghadapi arus lintas rantai pasokan, ketersediaan tenaga kerja, dan inflasi.
"Sehingga untuk membangun masa depan yang lebih baik, ke depan tak lagi menggunakan tindakan defensif dan jangka pendek, tetapi solusi berkelanjutan dan agenda pertumbuhan inklusif, " tutur Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
Editor : Agus Warsudi
Resesi Ekonomi resesi ekonomi global industri perbankan jasa perbankan kinerja perbankan layanan perbankan perbankan otoritas jasa keuangan ojk
Artikel Terkait